Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / OJK Beri Kemudahan Buat Emiten Lakukan Raising Fund Di Pasar Modal

OJK Beri Kemudahan Buat Emiten Lakukan Raising Fund Di Pasar Modal

Marketnews.id Mengandalkan ekonomi domestik itulah fokus Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna menggerakkan ekonomi saat ini. Besarnya potensi pemilik modal maupun investor lokal akan jadi andalan sebagai penggerak ekonomi nasional ke depan. Siapa nyana selama pendemi Covid-19, jumlah investor lokal justru meningkat tajam jadi 4 juta investor. Padahal sebelum pandemi jumlah investor lokal kurang dari 2 juta Investor.

Guna mendorong peningkatan penggalangan dana (raising fund) melalui pasar modal, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan lebih fokus menjaga keseimbangan antara supply dan demand di bursa saham.


“Di pasar modal, apabila instrumen investasi maupun issuer-nya tidak kami tambahkan, otomatis supply-demand-nya tidak match. Dan, akhirnya harga bisa menjadi tinggi. Ini adalah situasi yang harus kami kendalikan di 2021,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, di Jakarta, Selasa (26/1).


Dia menyebutkan, tahun ini OJK akan lebih terkonsentrasi untuk memberikan kemudahan bagi calon emiten untuk melakukan raising fund di pasar modal, serta menciptakan keragaman instrumen investasi. “Sebelumnya kami juga sudah me-launching security crowdfunding (layanan urun dana berbasis teknologi),” ucapnya.


Lebih jauh Wimboh menjelaskan, mekanisme penawaran efek melalui security crowdfunding ini menjadi alternatif sumber pendanaan kepada kelompok milenial dan pelaku usaha kecil menengah (UKM). “Melalui ini jumlahnya (penggalangan dana) bisa mencapai Rp10 miliar dan prosesnya juga gampang,” kata Wimboh.


Lebih lanjut Wimboh menyebutkan, upaya untuk meningkatkan penggalangan dana melalui pasar modal harus dibarengi dengan langkah-langkah OJK terkait kebijakan untuk menjaga keseimbangan antara supply dan demand. “Kami akan mengelola potensi yang ada di domestik. Karena, ekonomi kita lebih didorong oleh domestic demand,” ungkap dia.


Dia mengatakan, saat ini seluruh pasar modal di dunia sedang menghadapi tantangan ekonomi yang disebabkan kondisi pandemi Covid-19, dan semua negara masih berada dalam fase transisi menuju pemulihan. “Kalau Indonesia, mengandalkan sentimen positif dari dalam negeri,” jelas Wimboh.


Bahkan, kata Wimboh, pada awal tahun ini jumlah investor di pasar modal dalam negeri sudah menembus 4 juta single investor identification (SID). “Kita semua mengetahui di masa pandemi ini banyak orang yang tadinya konsumtif berubah menjadi mengurangi konsumsi. Tidak makan di restoran lebih leluasa dan tidak melakukan traveling,” ujarnya.


Dia memperkirakan, dana konsumsi masyarakat yang tertahan tersebut telah masuk ke pasar modal dan akan terus berlanjut. “Ini menjadi kekuatan untuk berinvestasi. Mungkin kalau (kondisi pandemi) hanya satu sampai dua bulan (dananya) tidak besar. Tetapi, sekarang sudah hampir sepuluh bulan. Jadi, instrumen dan issuer-nya harus ditambah,” pungkas Wimboh.

Check Also

Nusantara Infrastructure (META) Raih Laba Bersih Rp 331 Miliar, Naik 240 Persen Di 2024

MarketNews.id–  Nusantara Infrastructure (META), mengalami penyusutan pendapatan konsolidasi turun sedalam  68 persen secara tahunan menjadi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *