Home / Corporate Action / Sri Mulyani : Triwulan Ke Tiga, Titik Balik Pertumbuhan Ekonomi RI

Sri Mulyani : Triwulan Ke Tiga, Titik Balik Pertumbuhan Ekonomi RI

Marketnews.id Pemerintah Optimistik pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan mencapai sekitar lima persen. Dasarnya, telah terlihat di triwulan ketiga tahun ini. Optimisme ini sebenarnya realistis, karena semua tahu berapa Pemerintah harus berhutang demi bangkitnya kembali ekonomi dan tetap sehatnya masyarakat. Harga mahal bahkan waktu yang lama harus ditanggung masyarakat untuk melunasi utang negara tersebut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis kuartal III 2020 menjadi titik balik perekonomian Indonesia yang kuat. Walau demikian, masalah pandemi virus corona belum selesai.


“Pertumbuhan ekonomi Kuartal III 2020 adalah titik balik menuju pemulihan ekonomi yang kuat. Tetapi kita tetap harus menjaganya karena pandemi virus corona belum selesai,” kata Sri Mulyani dalam Kuliah Umum secara virtual dengan topik “Kebijakan Keuangan dan Pengawasannya dalam Mengatasi Pandemi Covid-19”, Rabu (18/11).


Pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai -5,32% pada kuartal II 2020. Kondisi ini mulai membaik menjadi -3,43% pada kuartal III 2020. Pada kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 2,97%.


Sri Mulyani menjelaskan seluruh komponen pertumbuhan dalam kondisi yang meningkat. Ditambah dengan stimulus fiskal untuk menangani pandemi Covid-19 serta program pemuliham ekonomi nasional.
“Konsumsi pemerintah tumbuh karena kebijakan countercyclical dalam melaksanakan program pemulihan,” ujar Sri Mulyani.


Domestic demand meningkat karena konsumsi membaik berkat belanja program jaminan sosial. Investasi juga tumbuh signifikan karena pelaksanaan beberapa proyek yang tertunda akibat pandemi. “Kinerja ekspor semakin baik meskipun impor masih melemah,” tambah Sri Mulyani.


Dari sisi produksi, sejumlah sektor yang semula mengalami kontraksi akhirnya mengalami pemulihan. Mulai dari sektor industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, transportasi dan pergudangan, akomodasi makan dan minum. Sementara sektor yang tetap tumbuh tinggi di tengah pandemi adalah informasi dan komunikasi, serta jasa kesehatan.


“Sektor yang masih mengalami tekanan sampai sekarang adalah pertambangan dan jasa keuangan asuransi,” tutup Sri Mulyani.

Check Also

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terus Perkuat Chandra Daya Investasi (CDI) Jelang IPO

MarketNews.id- Chandra Asri Pacific (TPIA), milik Prajogo Pangestu terpantau kian getol meningkatkan aset Chandra  Daya …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *