Marketnews.id Pendemi Covid-19 memang sudah memapar hampir seluruh sektor usaha. Salah satunya, sektor usaha kabel. PT KMI Wire and Cable Tbk produsen kabel kabel ini harus menderita kerugian sebesar Rp 90,66 miliar akibat menurunnya penjualan. Penjualan perseroan ke PLN menurun hingga 63 persen. Penurunnya ini sangat signifikan yang membuat perseroan menderita kerugian di kuartal ketiga tahun ini.
Pandemi Covid-19 turut menggerus kinerja PT KMI Wire and Cable Tbk (KBLI). Emiten produsen kabel ini mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih hingga periode September 2020.
Mengutip laporan keuangan yang diterbitkan Kamis (19/11), KBLI membukukan pendapatan senilai Rp 1.32 triliun. Realisasi ini menurun 50,55% dari pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,68 triliun.
Secara rinci, pendapatan dari pelanggan pihak ketiga dengan total penjualan kumulatif individual masing-masing melebihi 10% meliputi penjualan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) senilai Rp 243,21 miliar atau 19% dari total pendapatan dan penjualan kepada PT Anugrah Megateratai senilai Rp 151.02 miliar atau 11% dari pendapatan.
Penjualan kepada PLN sendiri mengalami penurunan yang signifikan, yakni mencapai 68,13% dari realisasi sebelumnya yang mencapai Rp 763,37 miliar.
Di sisi lain, sejumlah pos beban KBLI terpantau menurun. Seperti misalnya beban pokok pendapatan yang menurun 40,87% menjadi Rp 1,29 triliun. Beban penjualan juga menurun 37,78% menjadi Rp 33,80 miliar.
Beban umum dan administrasi juga menurun 23,5% secara tahunan menjadi Rp 68.81 miliar dan beban keuangan yang juga turun 58,6% menjadi Rp 8,53 miliar.
Meski sejumlah pos beban mengalami penurunan, bottomline KBLI masih tetap tertekan. KBLI mencatatkan kerugian bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 90,66 miliar hingga kuartal ketiga 2020. Realisasi ini berbanding terbalik dengan kinerja di periode yang sama tahun sebelumnya dimana KBLI masih mencatatkan laba bersih senilai Rp 259,87 miliar.
Per kuartal ketiga 2020, jumlah aset KBLI mencapai Rp 2,85 triliun yang terdiri atas liabilitas senilai Rp 590,31 miliar dan ekuitas senilai Rp 2,26 triliun. Adapun posisi kas dan setara kas KBLI per 30 September 2020 mencapai Rp 237,03 miliar atau naik dari posisi per 31 Desember 2019 yang hanya Rp 56,68 miliar.