Marketnews.id Banyak cara buat meraih dana guna mengembangkan usaha. Baik melalui pinjaman bank, jual saham, dan jual obligasi. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, memilih menjual saham dalam pertopel guna pengembangan usaha perseroan.
Guna dapat membayar utang jangka pendek dan mendorong ekspansi usaha PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) berencana menjual dan mengalihkan 375.033.700 lembar saham kepada Lief Holdings Pte Ltd, dengan perkiraan jumlah dana yang akan diperoleh sebesar Rp459,42 miliar.
Rencana pengalihan saham tersebut disampaikan dalam keterbukaan informasi Sari Roti yang dilansir Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (5/10). Manajemen ROTI menyebutkan, tidak ada perubahan pemegang saham pengendali setelah pelaksanaan pengalihan saham.
Menurut Sekretaris Perusahaan ROTI, Sri Mulyana dalam keterangan resmi perseroan, Lief Holdings dan Bonlight Investment Ltd (pemegang 20,79 persen saham ROTI) merupakan perusahaan milik Keluarga Yap, sedangkan Wendy Yap selaku Direktur Utama ROTI. Setelah dilaksanakan pengalihan saham tersebut, maka Lief Holdings memiliki 6,06 persen saham ROTI.
Sementara itu, kepemilikan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) di ROTI sebesar 25,77 persen, Demeter Indo Investment Pte Ltd sebesar 19,64 persen, Pasco Shikisima Corporation sebesar 8,5 persen dan publik sebanyak 19,23 persen.
“Pengalihan saham yang dilakukan oleh perseroan kepada Lief Holdings akan mencerminkan komitmen dan dukungan penuh Ibu Wendy Yap terhadap potensi perkembangan potensi bisnis perseroan di masa yang akan datang,” kata Sri Mulyana.
ROTI telah menunjuk PT BCA Sekuritas sebagai Anggota Bursa yang akan merealisasikan rencana pengalihan saham tersebut pada 5 Oktober 2020. Manajemen ROTI memperkirakan, dana yang diperoleh perseroan setelah pengalihan saham itu adalah Rp459,42 miliar.
Rencananya, dana tersebut akan digunakan Sari Roti untuk keperluan ekspansi usaha dalam rangka pengembangan produk roti. Selain itu, dana dari hasil pengalihan saham ke Lief Holdings juga akan digunakan untuk membayar utang jangka pendek. “Diharapkan setelah pembayaran utang tersebut dapat mengurangi beban bunga perseroan,” ucap Sri Mulyana.