Marketnews.id Membaiknya perekonomian global dan bertumbuhnya tingkat permintaan global, membuat produksi dan penjualan PT Antam Tbk mengalami peningkatan hingga enam persen menjadi 6,371 ton nikel. Produksimini meningkat enam persen dibanding prioduksi September tahun lalu.
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), mengumumkan pada kuartal III-2020 atau periode Juli-September 2020, jumlah produksi feronikel (unaudited) mencapai 6.371 ton nikel dalam feronikel (TNi) atau bertumbuh 6 persen dibanding periode yang sama di 2019.
Menurut Sekretaris Perusahaan ANTM, Kunto Hendrapawoko, di Jakarta, Jumat (23/10), Antam mencatatkan pertumbuhan positif pada kinerja segmen nikel di kuartal III-2020, seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian global dan bertumbuhnya tingkat permintaan nikel.
“Untuk komoditas feronikel, sepanjang periode kuartal III-2020, Antam mencatatkan produksi sebanyak 6.371 ton nikel dalam feronikel atau bertumbuh sebesar 6 persen dibandingkan dengan capaian produksi pada periode kuartal III-2019 sebanyak 6.035 TNi,” ujar Kunto.
Sementara itu, penjualan feronikel di kuartal III-2020 (unaudited) mencapai 6.462 TNi. Sehingga jika diakumulasi, capaian kinerja produksi dan penjualan feronikel ANTM selama sembilan bulan pertama 2020 tercatat masing-masing sebanyak 10.133 TNi dan 19.507 TNi.
Untuk komoditas bijih nikel, tercatat produksi bijih nikel yang digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel ANTM dan penjualan kepada pelanggan domestik pada kuartal III-2020 mencapai 1,49 juta wet metric ton (wmt) atau bertumbuh 100 persen dibandingkan capaian produksi bijih nikel pada periode kuartal II-2020 yang sebanyak 745 ribu wmt.
“Capaian penjualan (unaudited) bijih nikel pada kuartal III-2020 tercatat 1,04 juta wmt atau bertumbuh signifikan dibandingkan tingkat penjualan pada kuartal II-2020 sebanyak 168 ribu wmt,” kata Kunto.
Lebih lanjut Kunto menjelaskan, sepanjang sembilan bulan pertama 2020, produksi bijih nikel ANTM mencapai 2,86 juta wmt dengan tingkat penjualan mencapai 1,21 juta wmt. Kunto menambahkan, Antam berfokus pada pengembangan pasar domestik bijih nikel, seiring dengan outlook pertumbuhan industri pengolahan nikel di dalam negeri.
Menurut dia, penetapan Harga Patokan Mineral Logam di dalam negeri oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ), membuat tingkat harga jual mineral domestik menjadi lebih kompetitif, sehingga memberikan peluang bagi ANTM untuk meningkatkan jangkauan pemasaran bijih nikel di dalam negeri.
Namun, jelas Kunto, untuk menghadapi tantangan volatilitas harga komoditas global, Antam lebih konsentrasi pada upaya penurunan biaya tunai produksi, serta implementasi kebijakan strategis terkait inisiatif efisiensi biaya yang tepat dan optimal.
Dengan demikian, menurut Kunto, biaya tunai feronikel (unaudited) yang dikeluarkan ANTM selama sembilan bulan pertama tahun ini tercatat senilai USD3,34 per pon nikel, maka posisi ANTM menjadi bagian dari kelompok produsen feronikel global berbiaya rendah.