Home / Korporasi / BUMN / Pefindo : Rating PT Jasa Marga “idA1+” Buat Obligasi JSMR 2020

Pefindo : Rating PT Jasa Marga “idA1+” Buat Obligasi JSMR 2020

Marketnews.id Buat perusahaan berkinerja baik, meraih modal buat usaha relatif mudah. PT Jasa Marga Tbk telah membuktikan nya. Kuartal ketiga tahun ini kembali akan menerbitkan surat utang senilai Rp 1 triliun. Lembaga rating Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan rating “idA1+”.

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), telah menetapkan peringkat “idA1+” untuk Surat Berharga Komersial PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Tahun 2020 sebesar Rp1 triliun. Obligasi ini akan digunakan untuk tujuan pembiayaan.


Analis Pefindo, Gifar Indra Sakti, mengatakan Pefindo juga telah menetapkan kembali peringkat “idAA” untuk JSMR, Obligasi Berkelanjutan II PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) Tahun 2020 sebesar maksimum Rp4,5 triliun, dan Obligasi XIV Seri JM-10 Tahun 2010.


“Outlook atas peringkat Perusahaan adalah “stabil”,” kata Gifar dalam keterangan resmi, Senin (5/10).
Gifar menjelaskan obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang relatif dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya.


TandaKurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan. “Efek utang jangka pendek dengan peringkat idA1+ adalah kategori peringkat tertinggi yang diberikan Pefindo,” ujar Gifar.


Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen jangka pendek atas surat utang, relatif terhadap obligor-obligor Indonesia lainnya adalah superior. Peringkat mencerminkan dukungan yang kuat dari Pemerintah untuk menyelesaikan proyek jalan tol, posisi dominan JSMR di dalam industri jalan tol, portofolio jalan tol yang terdiversifikasi dengan periode konsesi yang panjang, dan fleksibilitas keuangan yang kuat.


“Namun, peringkat dibatasi oleh struktur permodalan yang lebih agresif dalam jangka pendek dan menengah dan risiko bisnis terkait dengan pembangunan ruas tol baru,” jelas Gifar.


Peringkat akan dinaikkan oleh Pefindo jika Jasa Marga memperbaiki struktur permodalan dengan mengurangi utang, jika jalan tol baru beroperasi dengan lancar sesuai jadwal dan terbukti secara konsisten menarik volume arus lalu lintas tinggi seperti yang diproyeksikan. “Atau jika kami melihat ada dukungan dari pemerintah yang lebih kuat,” tambah Gifar.


Peringkat akan diturunkan oleh Pefindo jika PSBB berlanjut hingga paruh kedua tahun ini yang berakibat pada penurunan jalan tol yang jauh lebih rendah dari yang diharapkan. Juga apabila Jasa Marga tidak berhasil memperoleh tambahan fasilitas pinjaman untuk mengatasi risiko pembiayaan.


“Serta jika struktur permodalan Perusahaan yang lebih agresif tidak diimbangi dengan peningkatan kinerja bisnis, yang dapat melemahkan proteksi arus kasnya,” tutup Gifar.


JSMR adalah operator jalan tol terbesar di Indonesia. Portofolio tol Perusahaan termasuk 13 konsesi jalan tol lama (Jagorawi, JakartaTangerang, Ulujami-Pondok Aren, Jakarta Inner Ring Road (Cawang-Tomang-Pluit), Prof. Dr. Sedyatmo, Jakarta-Cikampek, Jakarta Outer Ring Road/JORR, Cikampek-Padalarang, Padaleunyi, Palikanci, Semarang, Surabaya-Gempol, dan Belmera).


Hingga tanggal 31 Desember 2019, pemegang saham PT Jasa Marga terdiri dari, Pemerintah Indonesia (70,0%), BPJS Ketenagakerjaan (3,4%), PT Taspen (2,2%), serta masyarakat (24,4%).

Check Also

Nusantara Infrastructure (META) Raih Laba Bersih Rp 331 Miliar, Naik 240 Persen Di 2024

MarketNews.id–  Nusantara Infrastructure (META), mengalami penyusutan pendapatan konsolidasi turun sedalam  68 persen secara tahunan menjadi …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *