Marketnews.id Inovasi produk dan penetrasi pasar, salah satu kunci keberhasilan PT Pan Brothers Tbk meraih peningkatan kinerja di kuartal ketiga tahun ini. Sementara pada sektor industri yang sama banyak perusahaan tekstil dan produk tekstil terpapar karena pendemi Covid-19.
Emiten garmen dan tekstil PT Pan Brothers Tbk, berhasil mencatatkan pertumbuhan laba dengan persentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatannya hingga periode kuartal ketiga tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2020, emiten berkode saham PBRX tersebut mencetak laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$20,59 juta, bertumbuh 32,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan perhitungan kurs Jisdor per 30 September 2020 senilai Rp14.918, maka laba bersih PBRX per kuartal III/2020 setara dengan Rp307,16 miliar.
Adapun, pendapatan perseroan mampu bertumbuh 6,49 persen secara tahunan menjadi US$523,79 juta atau sekitar Rp7,81 triliun hingga periode kuartal ketiga tahun ini.
Beban pokok pendapatan serta beban umum dan administrasi Pan Brothers naik masing-masing 6,11 persen secara tahunan menjadi US$452,34 juta dan 17,95 persen secara tahunan menjadi US$25,45 juta.
Namun, perseroan berhasil mencatatkan penurunan masing-masing untuk pos beban keuangan sebesar 4,72 persen secara tahunan menjadi US$14,5 juta dan beban penjualan hingga 15,49 persen secara tahunan menjadi US$7,17 juta.
Kendati mengalami penurunan 3,07 persen dibandingkan periode September tahun lalu, penjualan ekspor masih menjadi penopang pendapatan perseroan yakni sebesar US$449,59 juta, diikuti penjualan lokal yang naik pesat 167,81 persen secara tahunan sebesar US$75,40 juta sebelum dikurangi retur dan diskon.
Penjualan perseroan kepada Adidas Sourcing Ltd pun meningkat 27,61 persen secara tahunan menjadi US$81,69 juta, sementara penjualan kepada Uniqlo menurun 28,49 persen secara tahunan menjadi US$75,98 juta.
Di sisi lain, jika dibandingkan dengan capaian akhir tahun 2019 lalu, perseroan berhasil mencatatkan penurunan liabilitas menjadi US$365,12 juta, yang juga diikuti dengan kenaikan ekuitas menjadi US$281,16 juta.
Hal ini membuat aset perseroan menurun tipis 1,84 persen dibandingkan periode akhir tahun menjadi US$646,28 juta.
Pada Agustus lalu, Wakil Direktur Utama Pan Brothers Anne Patricia Sutanto pernah menyatakan perseroan memprediksi pertumbuhan yang flat untuk penjualan ekspor kepada brand-brand internasional dan kenaikan pendapatan yang signifikan dari penjualan alat pelindung diri atau APD dan masker.
Anne mengakui, target penjualan ekspor perseroan sebenarnya meleset dari perkiraan perseroan pada akhir tahun lalu akibat dari penjualan brand internasional yang flat.
“Secara overall, dari semua brand yang kita suplai, itu mostly flat secara average. Naik turunnya bukan cuma karena sales-nya tapi karena brand-nya juga melihat beberapa item tidak cocok lagi untuk musimnya,” ungkap Anne kala itu.