Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Trinitan Metals Akan Bangun Pabrik Smelter Nikel Di Palu

PT Trinitan Metals Akan Bangun Pabrik Smelter Nikel Di Palu

Marketnewsmid Keterbukaan alias transparansi, buat perusahaan publik merupakan harga mati. Bila ada informasi yang belum merata sampai kepada pemegang saham publik akan berdampak pada spekulasi atas harga saham hingga harus dihentikan sementara akibat terjadi pergolakan harga yang melampaui batas atas atau bawah. Inilah yang terjadi atas PT Trinitan Metals, dimana emiten ini melakukan public expose secara insidential.

PT Trinitan Metals and Minerals Tbk., akan membangun pabrik smelter nikel di kawasan ekonomi khusus (KEK) Palu.

Direktur Utama Trinitan Metals and Minerals Petrus Tjandra mengatakan, perseroan akan membangun pabrik smelter nikel seluas 200 hektare yang diharapkan dapat rampung pada Oktober 2021.

Mengutip keterangan emiten berkode saham PURE itu, pembangunan pabrik tersebut merupakan kerja sama dengan PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (PT BPST) yang telah ditandatangani surat kesepakatan bersamanya pada 16 September 2020.


Dalam kerja sama strategis tersebut, PT BPST akan menyediakan lahan seluas 200 hektare di KEK Palu beserta dengan peralatan pembangunan bagi perseroan.

“Posisi Palu itu lebih dekat dengan banyak konsumen untuk ekspor ke China, Jepang, atau Korea. Jadi, lokasi KEK sangat strategis untuk ekspor sehingga kami berharap dapat memangkas biaya logistik dan produksi kami,” ujar Petrus saat paparan publik secara daring, Jumat (18/9/2020).

Kendati demikian, PURE belum memberikan keterangan secara detail terkait total investasi untuk membangun pabrik tersebut dan total kapasitas produksi dari smelter nikel itu.


Adapun, operasional pabrik tersebut nantinya akan memanfaatkan teknologi hidrometalurgi Step Temperatur Acid Leach (STAL) yang tengah dikembangkan oleh perseroan.

Seperti diketahui, hidrometalurgi adalah teknologi memurnikan logam dengan metode kimia yang efisien dan ramah lingkungan. Teknologi itu diklaim perseroan dapat mengolah bijih nikel laterit berkadar rendah menjadi nikel cobalt atau logam nikel murni kelas satu.

Manajemen PURE menilai teknologi STAL dapat menekan biaya investasi dibandingkan dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) atau pemurnian nikel yang saat ini banyak dilakukan oleh penambang lain.


“Kalau HPAL itu investasi minimal US$1-2 juta, sedangkan dengan teknologi hidrometalurgi sekitar 70-80 persen lebih murah daripada itu. Dengan demikian, dengan investasi lebih murah dan tepat guna sehingga kami akan jadi perusahaan yang paling menguntungkan,” papar Petrus.

Berkaca dari kejadian PT Trinitan Metals ini, mestinya otoritas bursa lebih alert lagi. UMA hanya bereaksi saat harga saham meningkat atau menurun secara tajam.

Sedangkan penyebab yang membuat harga saham meningkat atau turun secara tajam hanya mengandalkan informasi dari emiten. Sementara emiten baru publikasi kalau akan melakukan kerjasama untuk bangun pabrik smelter nikel dalam public expose insidential.

Menelisik kronologi di atas, informasi tentang kerjasama positif untuk bangun smelter nikel telah di dapat dan dimanfaatkan oleh pihak tertentu hingga terjadi peningkatan harga saham secara signifikan.

Check Also

PT Timah Tbk (TINS) Catatkan Laba Bersih Rp 1,19 Triliun Di 2024

MarketNews.id-PT Timah Tbk (TINS),  membukukan pendapatan sebesar Rp10,86 triliun meningkat 29, 37 persen secara tahunan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *