Marketnews.id Hari ini secara bersamaan tiga emiten baru mencatatkan dan memperdagangkan perdana sahamnya lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Dua emiten harga sahamnya naik melebihi ketentuan batas atas hingga mengalami Autorejection.
Saat memulai transaksi perdana pada pembukaan perdagangan di BEI hari ini, harga saham PT Kurniamitra Duta Sentosa Tbk (KMDS) langsung mentok di titik autorejection atas atau menguat sebesar 24,7 persen ke level Rp374 per saham.
Seperti diketahui, harga saham KMDS bernilai nominal Rp100 per lembar yang ditawarkan Rp300 per saham tersebut langsung melonjak ke harga Rp374 dengan volume transaksi tercatat 110 lot. Sehingga pada awal Sesi I perdagangan Senin (7/9), nilai transaksi emiten ke-39 yang sahamnya tercatat di BEI selama 2020 tersebut tercatat senilai Rp4,1 juta.
Pada pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO), perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan makanan dan minuman ini menunjuk PT Victoria Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Dengan pencatatan perdana saham ini, maka KMDS tercatat sebagai emiten ke-703 di BEI.
Menurut Direktur Utama KMDS, Hengky Wijaya saat seremoni virtual pencatatan perdana saham perseroan di Jakarta, Senin (7/9), penawaran saham KMDS bertujuan untuk melanjutkan pertumbuhan industri food & beverages di Indonesia. Pada masa penawaran, saham KMDS mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 1,26 kali dari total penawaran atau 26,7 kali dari porsi pooling.
PT Kurniamitra, melepas saham ke publik sebanyak 160 juta lembar atau setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Dengan harga penawaran senilai Rp300 per saham, maka melalui IPO ini KMDS berhasil menghimpun dana masyarakat sebesar Rp48 miliar.
Dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja KMDS, seperti pembelian barang dagangan berupa makanan dan minuman, serta memperluas jaringan pemasaran.
Pada saat bersamaan , PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) juga melakukan pencatatan perdana saham di BEI dengan harga penawaran Rp110 per lembar. Harga saham SCNP juga mentok di titik autorejection atas atau menguat 34,5 persen ke level Rp148 hanya dengan pembelian hanya satu lot, sehingga nilai transaksi cuma senilai Rp14.800.
Pada pelaksanaan IPO SCNP ini, ditunjuk penjamin pelaksana emisi efek PT CIMB Niaga Sekuritas tersebut, SCNP melepas saham ke publik sebanyak 500 juta lembar atau setara 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Dengan harga penawaran Rp300 per saham, maka melalui IPO ini SCNP berhasil meraup dana masyarakat sebesar Rp55 miliar.
Dana hasil IPO ini, sebesar 85 persen akan digunakan untuk perluasan gedung pabrik dan perbaikan infrastruktur jalan di Cileungsi Jawa Barat, pengembangan infastruktur teknologi operasional, pengembangan kegiatan pemasaran dan penjualan, serta pembelian mesin injeksi dan untuk modal kerja. Sisanya sebesar 15 persen akan dipinjamkan ke anak usaha, PT Selaras Donlim Indonesia.