Marketnews.id Mengalami penurunan laba bersih di saat pendemi Covid-19 merupakan hal lumrah. Karena hampir semua sektor usaha terpapar akibat pendemi ini. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk dalam semester pertama tahun ini mengalami penurunan laba bersih hampir 50 persen. Penyebabnya diantaranya penurunan penjualan.
Padahal sebelumnya, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) baru saja menandatangani rencana pembelian 55 persen saham PT Mulia Boga Raya Tbk. Artinya, PT GOOD akan menjadi pengendali PT Mulia Boga Raya Tbk.
Seperti diketahui, pada Semester I-2020, PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp115,05 miliar dari Rp229,06 miliar pada periode yang sama di 2019. Penurunan laba tersebut dipengaruhi oleh nilai penjualan bersih yang tertekan selama enam bulan pertama tahun ini
Berdasarkan keterbukaan informasi GOOD yang disampaikan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Senin (21/9), sepanjang paruh pertama tahun ini Garudafood hanya mencatatkan penjualan bersih senilai Rp3,91 triliun, padahal di periode yang sama 2019 mencapai Rp4,27 triliun.
Sementara itu, beban pokok penjualan GOOD di Semester I-2020 sebesar Rp2,8 triliun atau lebih rendah dibanding Semester I-2019 yang sebesar Rp2,94 triliun. Sehingga, pada semester pertama tahun ini perseroan membukukan laba kotor senilai Rp1,11 triliun.
Sedangkan, beban penjualan GOOD di Semester I-2020 sebesar Rp575,01 miliar, sedangkan beban umum dan administrasi senilai Rp302,54 miliar. Maka, laba usaha Garudafood selama enam bulan pertama tahun ini tercatat senilai Rp237,59 miliar atau lebih rendah dibanding periode yang sama di 2019 mencapai Rp347,22 miliar.
Per 30 Juni 2020, GOOD mencatatkan total liabilitas sebesar Rp2,87 triliun atau lebih rendah dibanding posisi per 31 Desember 2019 yang sebesar Rp2,3 triliun. Sedangkan, total ekuitas Garudafood per akhir Semester I-2020 mengalami penurunan menjadi Rp2,59 triliun dari Rp2,76 triliun pada 31 Desember 2019.
Bila rencana pembelian 55 persen saham PT Mulia Boga Raya Tbk terealisasi, pendapatan GOOD akan ikut terangkat. Sebagai gambaran, tahun 2019 lalu PT Mulia Boga Raya Tbk mampu meraih laba bersih sebesar Rp 98,04 miliar dengan pendapatan penjualan sebesar Rp 978,8 miliar.