Home / Korporasi / BUMN / PT Elnusa Pasang Strategi Agar Kinerja Tetap Positif

PT Elnusa Pasang Strategi Agar Kinerja Tetap Positif

Marketnews.id Pendemi Covid-19 sudah dipastikan mempengaruhi kinerja perseroan baik secara langsung maupun tidak. Buat PT Elnusa Tbk saat ini menghadapi situasi kurang menguntungkan secara bersamaan. Kendala tersebut adalah, fluktuasi harga minyak, pendemi Covid-19 dan selisih kurs terhadap dolar Amerika.

PT Elnusa Tbk (ELSA) mengaku pandemi covid-19 berdampak cukup besar terhadap kinerja perseroan. Terlebih di saat yang sama perseroan juga menghadapi triple hit lainnya seperti penurunan harga minyak dunia, selisih kurs nilai tukar rupiah, dan juga pelemahan ekonomi global yang juga disebabkan oleh covid-19.


Head of Corporate Commucation ELSA, mengatakan bahwa berbagai persoalan yang dihadapi oleh sektor migas tersebut membuat beberapa target bisnis perlu dilakukan penyesuaian. Sebagai contoh penurunan harga minyak dunia mendorong pelaku usaha di sektor hulu migas memperketat pengeluarannya hingga meminta diskon atas jasa operasi yang dilakukan mitranya termasuk kepada ELSA.

Hal itu membuat potensi pendapatan perseroan juga terpengaruh.


“Kami sangat dipengaruhi harga minyak, kondisi yang terjadi saat ini bilamana harga minyak turun maka harga penunjang migas juga mengalami tekanan, tiga tahun terakhir terjadi seperti itu, apalagi saat ini juga ada wabah corona,” tutur Wahyu Irfan dalam konferensi pers virtual usai menggelar RUPS , Rabu (8/7).


Dia menambahkan bahwa pandemi covid-19 juga dimungkinkan akan mengubah proyeksi kinerja perseroan khususnya kinerja keuangan. Bahkan dari sisi belanja modal (capital expenditure / capex) yang awalnya ditargetkan sebesar Rp1,4 triliun, namun karena adanya berbagai tantangan pada industri hulu migas tersebut maka perseroan dimungkinkan akan melakukan penyesuaian.


“Dalam perjalanannya karena ada pandemi dan juga penurunan harga minyak dan penurunan ekonomi dunia maka kita sesuaikan terus. Saat ini hingga kuartal I 2020 sudah terealisasi Rp200 miliar,” sambungnya.


Meski sedang dihadapkan pada berbagai persoalan, namun Wahyu Irfan optimis kedepannya jasa-jasa hulu migas yang diberikan ELSA kepada mitranya tetap terjaga dengan baik. Hal itu karena perseroan mampu melakukan diversifikasi portofolionya dengan baik sehingga ketika terjadi hambatan pada satu sisi, maka portofolio lainnya bisa turut menopang.


Ditegaskannya hingga saat ini belum ada kontrak-kontrak kerja yang dibatalkan namun hanya sebatas renegosiasi atas nilai kontrak yang sebelumnya telah disepakati. Namun begitu renegosiasi tersebut dinilai wajar karena seluruh pelaku usaha di sektor hulu migas sedang mengalami persoalan yang sama.


“Secara industri pada dasarnya kami lakukan adaptasi sebaik mungkin terhadap kondisi yang ada. Ekspansi sementara ini adalah kita menyesuaikan diri dengan tiga faktor yang tadi saya sebutkan,” pungkasnya

Check Also

PT Timah Tbk (TINS) Catatkan Laba Bersih Rp 1,19 Triliun Di 2024

MarketNews.id-PT Timah Tbk (TINS),  membukukan pendapatan sebesar Rp10,86 triliun meningkat 29, 37 persen secara tahunan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *