Marketnews.id Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) pada semester kedua tahun ini, terjadi penurunan kegiatan usaha pada seluruh sektor.
Kegiatan dunia usaha pada kuartal kedua tahun ini mengalami penurunan yang cukup dalam. Hal ini sebagai imbas dari pandemi Covid-19 yang menghambat kegiatan produksi dan menyebabkan permintaan menurun.
Berdasarkan Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dirilis Bank Indonesia, Senin (13/7/2020), penurunan kegiatan usaha terjadi pada seluruh sektor.
Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar -35,75% pada kuartal II/2020, terkontraksi lebih dalam dibandingkan dengan -5,56% pada kuartal I/2020.
Penurunan kegiatan usaha paling dalam terjadi pada sektor industri pengolahan dengan nilai SBT tercatat minus 11,61%, sektor perdagangan, hotel, dan restoran (SBT -7,21%), dan sektor Jasa-jasa (SBT -4,49%).
Sejalan dengan penurunan kegiatan dunia usaha, kapasitas produksi terpakai dan penggunaan tenaga kerja pada kuartal II/2020 tercatat lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Sementara, kondisi likuiditas dan rentabilitas dunia usaha juga menunjukkan penurunan pada kuartal II/2020, dengan akses terhadap kredit perbankan yang lebih sulit.
Pada kuartal III/2020, responden memperkirakan kegiatan usaha akan meningkat, yang didukung oleh perbaikan seluruh sektor, dengan SBT sebesar 0,52%.
Berdasarkan sektor ekonomi, peningkatan kegiatan dunia usaha diprediksi terutama pada sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor jasa-jasa.
Peningkatan pada sektor pertambangan dan penggalian seiring dengan cuaca yang mendukung dan permintaan yang diproyeksikan mulai meningkat.
Sementara itu, peningkatan pada sektor jasa-jasa terutama pada subsektor administrasi pemerintahan didorong oleh berbagai program pemerintah pusat dan daerah dalam rangka penanggulangan Covid-19.