Marketnews.id Tiga bulan pertama di awal tahun, selalu jadi periode yang berat buat operator seluler. Namun momentum positif dari kinerja 2019 lalu ditambah dengan produk yang inovatif dan kualitas jaringan yang kuat mampu membuat PT XL Axiata dapat bertahan di kuartal pertama tahun ini.
Pada Kuartal I-2020, PT XL Axiata Tbk ( EXCK ) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 9 persen (year-on-year) menjadi Rp6,5 triliun yang ditopang oleh peningkatan layanan data mencapai 17 persen (yoy).
Menurut Presiden Direktur & CEO EXCL, Dian Siswarini di Jakarta, Senin (11/5), selama tiga bulan pertama tahun ini EBITDA EXCL juga meningkat 40 persen (yoy) yang didorong oleh pertumbuhan revenue, efisiensi biaya dan implementasi IFRS 16, sehingga laba bersih pun meningkat menjadi Rp1,5 triliun.
“Tiga bulan pertama setiap tahun selalu menjadi periode yang berat bagi operator. Namun, momentum positif dari kinerja 2019 ditambah dengan proposisi produk yang inovatif, serta kualitas jaringan yang kuat, telah berhasil membawa kami mewujudkan kinerja yang tetap kuat dan berkelanjutan di Kuartal I-2020,” papar Dian.
Dia menyebutkan, pada kuartal pertama tahun ini XL Axiata berhasil meningkatkan penetrasi penggunaan smartphone mencapai 86 persen. Keberhasilan tersebut turut mendorong kenaikan pendapatan data sebesar 17 persen dan saat ini pendapatan dari data berkontribusi sebesar 91 persen dari total pendapatan layanan EXCL.
Total trafik sepanjang Kuartal I-2020 itu tercatat meningkat 41 persen (yoy) dan sebesar 7 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter).
Sejak memasuki masa anjuran bekerja dan belajar di rumah (WFH) pada pertengahan Maret 2020, kata Dian, trafik data meningkat 15 persen dibandingkan periode sebelum WFH.
Pada saat yang sama, XL Axiata meluncurkan program gratis 2GB per hari untuk membantu pelanggan dan masyarakat yang membutuhkan layanan data untuk membantu bekerja atau belajar dari rumah.
Dian menyatakan, total pelanggan EXCL pada periode Kuartal I-2020 mengalami penurunan menjadi 55,5 juta, karena persaingan yang semakin ketat. Namun, pendapatan rata-rata per pelanggan ( ARPU ) tetap stabil sebesar 36 ribu atau meningkat 6 persen (yoy).
Selain itu, XL Axiata juga mengenalkan beberapa penawaran baru selama Kuartal I-2020, yaitu Fitur XTRA UNLIMITED TURBO dan Unlimited 1 jam untuk pelanggan layanan prabayar XL dan paket Edu-Pack untuk pelanggan AXIS , serta myPRIOHOME untuk pelanggan pascabayar Prioritas.
Di sisi lain, beban usaha EXCL pada Kuartal I-2020 tercatat menurun 10 persen (yoy), karena beban biaya infrastruktur yang lebih rendah (-23 persen) sebagai hasil dari adopsi IFRS 16. Sementara itu, biaya interkoneksi dan biaya lainnya menurun 9 persen (yoy), karena penurunan interkoneksi dari trafik layanan voice. Biaya pemasaran juga turun 1 persen (yoy), lebih karena terjadi pergeseran pengeluaran ke digital.
Per akhir Maret 2020, EXCL memiliki lebih dari 133 ribu BTS atau meningkat 9 persen (yoy). Sebanyak lebih dari 43 ribu BTS di antaranya merupakan BTS 4G. Jaringan 4G XL Axiata telah hadir dan melayani pelanggan di 449 kota/kabupaten yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.
“Meskipun pandemi Covid-19, instalasi jaringan terus berjalan sesuai rencana tanpa gangguan dan mayoritas diharapkan akan selesai sebelum Lebaran,” kata Dian.
Rasio utang bersih terhadap EBITDA juga ada di bawah 1x. Free Cash Flow (FCF) perusahaan juga dalam kondisi yang sehat, meskipun ada kenaikan pada komitmen untuk keperluan belanjan modal (capex) dan roll-out 2020. FCF meningkat 82 persen (yoy) menjadi Rp1,4 triliun.
Pada akhir Maret 2020, menurut Dian, XL Axiata tidak memiliki utang dalam mata uang dolar AS, dengan komposisi sebesar 46 persen di antaranya berbunga floating dan masa jatuh tempo yang tidak bersamaan.