Marketnews.id Buat perusahaan yang tidak langsung terpapar pendemi Covid-19, kinerja kuartal pertama 2020 masih berjalan normal. Bila terdampak, umumnya mengalami penurunan pendapatan yang berujung turunnya laba perusahaan. PT Bukit Asam salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masih mampu meraih laba meski mengalami penurunan.
Dipicu oleh pendapatan yang mengalami penurunan dan beban pokok yang naik, kinerja kuartal I-2020 PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pun tertekan.
Berdasar laporan keuangan PTBA per Maret 2020 di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), PTBA membukukan pendapatan senilai Rp 5,12 triliun, turun 4,01% secara year-on-year . Pada periode yang sama tahun sebelumnya, PTBA mampu meraup pendapatan senilai Rp 5,33 triliun.
Meski demikian, beban pokok pendapatan PTBA naik 1,04% menjadi Rp 3,59 triliun. Beban umum dan administrasi juga naik 22% menjadi Rp 418,6 miliar. Sementara beban penjualan dan pemasaran turun tipis menjadi Rp 164,32 miliar.
Alhasil PTBA mengantongi laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 903,24 miliar. Jumlah ini turun 20,5% bila dibandingkan dengan realisasi laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,13 triliun.
Menurut Hadis Surya Palapa, Sekretaris Perusahaan PTBA, laba perseroan tercapai Rp 903 miliar atau turun sekitar 21% dari tahun lalu. Hal ini disebabkan oleh penurunan indeks harga batubara.
Adapun laba per saham dasar per Maret 2020 turun menjadi Rp 81 per saham dari sebelumnya Rp 110 per saham. Per Maret 2020, jumlah aset PTBA mencapai Rp 27,73 triliun. Jumlah ini terdiri atas liabilitas senilai Rp 7,80 triliun dan ekuitas senilai Rp 19,92 triliun.
Dalam risetnya, Analis Danareksa Sekuritas, Stefanus Darmagiri mengatakan saham PTBA semakin menarik dengan adanya diversifikasi bisnis jangka panjang, yakni di segmen pembangkit listrik dan proyek gasifikasi batubara ke dimethyl ether atau DME.
Sebagai gambaran, saat ini PTBA tengah membangun pembangkit listrik tenaga uap ( PLTU ) Mulut Tambang Sumsel 8. Terkait keberlanjutan pembangunan PLTU ,
Stefanus pun merekomendasikan beli (buy) saham PTBA dengan target harga Rp3.200 per saham. Pada penutupan hari ini, Kamis (30/4) saham PTBA menguat 4,75% ke level Rp 1.875 per saham.