Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT TMAS Akan Bayar Utang Tahun Ini Rp982,05 Miliar

PT TMAS Akan Bayar Utang Tahun Ini Rp982,05 Miliar

Marketnews.id Efisiensi jadi kata kunci PT TMAS untuk tetap bisa survive menghadapi tantangan di tahun 2020 ini. Optimisme ini didasarkan perseroan masih mampu untuk memenuhi kewajibannya untuk membayar utang dari dana hasil operasional. Mampukah dana operasional menutupi utang perseroan saat ini, mengingat hampir semua lini bisnis henti operasi karena terdampak pendemi covid-19.

Dalam laporan keuangan 2019, PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) membukukan modal kerja negatif. Tercatat kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan minus Rp 232,17 miliar.


Marthalia Vigita, Sektetaris PT Temas Tbk mengatakan, pengaruh modal kerja negatif tersebut tidak terlalu signifikan terhadap kegiatan operasional TMAS. Sebab, sambungnya, kas yang dihasilkan dari penerimaan pelanggan dapat mencukupi untuk membayar beban operasional perusahaan ini.


Selain itu, TMAS juga memiliki utang jangka pendek sejumlah Rp 982,05 miliar yang jatuh tempo pada tahun ini. Untuk melihat kemampuanTMAS ini dalam membayar utang jatuh tempo, salah satunya bisa dilihat dari current ratio yakni dengan membagi aset lancar dengan kewajiban jangka pendek.


Nah, jumlah aset lancar TMAS berdasarkan laporan keuangan 2019 sebesar Rp Rp 518,94 miliar, sehingga current ratio TMAS sebesar 53%. Marthalia menjelaskan, ini berdampak terhadap pemenuhan kewajiban TMAS yang akan jatuh tempo kurang dari setahun.


Lebih lanjut, ia mengatakan ada sejumlah pinjaman yang akan jatuh tempo dalam setahun ini dari beberapa kreditur.
Adapun daftar krediturnya sebagai berikut:

  1. PT Bank Centra Asia Tbk sebesar Rp 78,199,135,835
  2. PT Bank Negara Indonesia Tbk Rp 50,581,666,683
  3. Mitsui Leasing Capital Indonesia Rp 1,429,094,780
  4. Services Co.,Ltd sebesar US$ 1,211,105
  5. JA Mitsui Leasing Ltd JPY 359,186,393
  6. PT Orix Indonesia Finance Rp 17.380,411,021
  7. PT Maybank Indonesia Finance Rp 8,515,891,164
  8. PT Mitra Pinasthika Mustika Finance Rp 740,219,123
  9. PT Bumiputera BOT Finance Rp 1,189,809,983
  10. Seacube Container LLC., Singapura US$ 4,832,415
  11. Seaco Global Ltd US$ 1,053,581
    Marthalia bilang, sumber pendanaan pembayaran pinjaman akan menggunakan dana dari kegiatan usaha. Perusahaan ini juga terus berupaya untuk meningkatkan likuiditasi. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan likuiditas yaitu dengan mereview pemberian Term of Payment (TOP) kepada pelanggan, saat ini pelanggan mendapat fasilitas TOP untuk pelanggan rutin dalam melakukan pengiriman barang melalui jasa perseroan ini “Sedangkan untuk customer non rutin akan dikenakan pembayaran cash untuk menghindari tagihan macet. Selain itu Perseroan juga mengajukan permohonan TOP kepada beberapa supplier major yang mendukung kegiatan operasional perseroan,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (23/4) Selanjutnya, sekarang ini TMAS juga tengah pengembangan bisnis dengan membuka rute-rute baru yang saat ini belum dilayani Kemudian, TMAS pun membuka pelabuhan dengan bekerja sama dengan Pelindo guna mempercepat kegiatan bongkar muat di daerah. “Dapat juga dilakukan kerjasama opersional (KSO) dengan beberapa pelayaran lainnya,” pungkasnya.

Check Also

Bank Ina Perdana Catat Peningkatan Kredit 3,7 Persen Jadi Rp 13,15 Triliun Di 2024

MarketNews.id-Bank Ina Perdana (BINA), mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit yang diberikan tumbuh 3,7 persen  secara tahunan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *