Marketnews.id Bisnis Petrokimia dan energi sepanjang tahun lalu beragam kinerjanya. PT Barito Pacific Tbk, tahun lalu mengalami penurunan kinerja keuangan yang tercermin dari menurunnya laba perseroan dibanding tahun 2018 lalu. Sementara dari sisi mmpendapatan bersih berhasil diraih sebesar US$2,4 miliar sepanjang 2019.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perseroan, Senin (30/3/2020), pendapatan yang diraih Barito Pacific turun 21,88 persen bila dibandingkan dengan realisasi pada 2018 sebanyak US$3,07 miliar.
Beban pokok pendapatan dan beban langsung juga turun 19,6 persen menjadi US$1,82 miliar, sehingga laba kotor menjadi US$579,4 juta atau turun 28 persen daripada perolehan tahun sebelumnya.
Beban penjualan meningkat 4,2 persen menjadi US$42,17 juta dan beban umum dan administrasi naik 8,9 persen menjadi US$111,9 juta.
Di sisi lain, perseroan berhasil menekan sejumlah beban seperti beban rugi entitas asosiasi dan ventura bersama yang turun 59,9 persen menjadi US$3,83 juta, beban keuangan menjadi US$185 juta, dan kerugian kurs mata uang asing menjadi US$2,15 juta.
Dengan demikian, laba periode berjalan yang dikantongi sepanjang 2019 sebesar US$139,28 juta, turun 29,52 persen daripada perolehan tahun sebelumnya sebesar US$197,6 juta.
Emiten berkode saham BRPT itu membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2019 sebesar US$42,43 juta, lebih rendah 39,4 persen dibandingkan dengan perolehan pada 2018 sebesar US$72,22 juta.
Perusahaan petrokimia dan energi itu, memiliki jumlah aset US$7,18 miliar per 31 Desember 2019, naik 1,9 persen dibandingkan dengan jumlah aset per 31 Desember 2019 sebesar US$7,04 miliar. Adapun, jumlah liabilitas perseroan sebesar US$4,42 miliar dan jumlah ekuitas sebesar US$2,75 miliar.