Marketnews.id Ada secercah harapan buat PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dengan mulai beroperasi nya blast furnace. Bahkan, Menteri BUMN Rini Soemarno meninjau langsung fasilitas blast furnace di pabrik perseroan di Cilegon Banten. Rini yakin, dengan beroperasinya blast furnace keuangan pabrik baja tersebut bakal lebih sehat.
Blast furnace, kata Rini, merupakan program di 2012 lalu. Namun, proses pembangunannya terkatung-katung dan baru bisa beroperasi pada awal September 2019.
“Saya kunjungan ke Krakatau Steel karena saya ingin melihat fasilitas blast furnace yang sebetulnya itu sudah program dari sejak tahun 2012 tapi dalam perjalanannya itu tidak terselesaikan dan alhamdulillah waktu Pak Silmy masuk ke sini salah satunya adalah menyelesaikan blast furnace hingga prosesnya bisa dijalankan untuk steel di sini dan Alhamdulillah sudah diselesaikan,” kata Rini usai meninjau blast furnace di Cilegon.
Blast furnace milik Krakatau Steel memproduksi baja setipis 1,4 mm. Ukuran baja itu saat ini sedang dibutuhkan di pasaran. Dengan produk tersebut, pendapatan Krakatau Steel diharapkan meningkat.
“Ini juga sedang tambahan untuk hot strip mill kedua yang diharapkan bisa membangun ketipisan yang sangat tipis hanya 1,4 mm yang itu sekarang sangat dibutuhkan sebelumnya di pasar,” tuturnya.
Produk hasil blast furnace diyakini Rini bisa menyehatkan kembali keuangan Krakatau Steel yang selama ini masih rugi. Selain itu, restrukturisasi yang dilakukan perusahaan diharapkan mampu menopang keuangan yang seret.
“Insyaallah dengan demikian Krakatau Steel bisa lebih sehat beberapa lama ini memang sangat berat keadaan Krakatau Steel dan Alhamudlillah kemarin Pak Silmy juga sudah bisa merestrukturisasi utang jadi perbankannya sudah mendukung semua jadi insyaallah mulai tahun depan mulai sehat,” kata dia.