Home / Korporasi / BUMN / Laba Bersih Bank Mandiri Tbk Tergerus 25,24 Persen Jadi Rp 5,91 Triliun Di Kuartal I 2021

Laba Bersih Bank Mandiri Tbk Tergerus 25,24 Persen Jadi Rp 5,91 Triliun Di Kuartal I 2021

Marketnews.id Hampir bersamaan, bank milik Pemerintah yakni Bank Negara Indonesia Tbk dan Bank Mandiri Tbk mempublikasi kinerja keuangan kuartal pertama tahun 2021. Secara kebetulan pula kedua bank ini mengalami penurunan laba bersih secara signifikan. Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengalami penurunan laba hingga 44 persen, sementara Bank Mandiri mengalami penurunan laba hingga 25,24 persen. Kedua bank tersebut menyebutkan alokasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) jadi penyebab penurunan perolehan laba kedua bank milik negara tersebut.

Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membukukan laba bersih sebesar Rp5,91 triliun sepanjang kuartal I 2020. Angka ini turun 25,24 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) yaitu Rp7,91 triliun.


“Secara konsolidasi Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp5,91 triliun,” ujar Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo dalam paparan Kinerja Keuangan Bank Mandiri Kuartal I 2021, Selasa (27/4).


Penurunan laba disebabkan oleh kenaikan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai ( CKPN ) sebesar 55,42 persen (yoy) dari Rp3,47 triliun menjadi Rp5,4 triliun pada Maret 2021. Selain itu, perseroan mengalami penurunan pada fee based income sebesar 1,62 persen dari Rp7,73 triliun menjadi Rp7,61 triliun.


Lebih jauh Sigit menuturkan, penurunan fee based income disebabkan karena perseroan belum membukukan pendapatan dari dividen anak usaha sebesar kurang lebih Rp700 miliar. Nantinya, dividen ini akan dicatatkan pada kuartal II 2021.


Selain itu, perseroan mengalami penurunan keuntungan dari transaksi forex (forex gain) sebesar kurang lebih Rp1 triliun
“Sebagaimana kita tahu pada Maret 2021 terjadi volatilitas kurs besar sampai Rp16.300 per dolar AS,” tuturnya.


Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menuturkan perseroan mengambil langkah konservatif dalam pencadangan. Imbasnya, CKPN pun naik mencapai 55,42 persen (yoy).
“Bank Mandiri terus menjaga kualitas aset dan membentuk cadangan yang konservatif,” tuturnya.


Sementara itu, biaya operasional Bank Mandiri naik sebesar 14,55 persen dari Rp10,02 triliun menjadi Rp11,48 triliun. Kenaikan biaya operasional ini dipicu oleh biaya penggabungan (merger) PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk.


Meski labanya turun, namun pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) tercatat naik 12,55 persen dari Rp15,53 triliun menjadi Rp17,48 triliun. Hal serupa, penyaluran kredit Bank Mandiri secara konsolidasi naik 9,10 persen (yoy) dari Rp902,7 triliun menjadi Rp984,9 triliun.


Detailnya, penyaluran kredit wholesale tumbuh 0,18 persen dari Rp513 triliun menjadi Rp513,9 triliun dan kredit anak usaha naik pesat 76,62 persen dari Rp116,6 triliun menjadi Rp205,9 triliun. Namun, kredit ritel terpantau lesu yakni minus 2,97 persen dari Rp273,1 triliun menjadi Rp265 triliun.


“Kredit Bank Mandiri kami informasikan secara konsolidasi tumbuh 9,1 persen yoy yang salah satunya ditopang adanya merger BSI,” kata Darmawan.


Sementara itu, kredit macet (non performing loan) secara gross di level 3,15 persen, bertambah tipis 0,06 persen dari sebelumnya 2,36 persen.


Lebih lanjut, perseroan membukukan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.181 triliun. Angka DPK itu naik 25,49 persen dari sebelumnya Rp941,3 triliun.


Rinciannya, tabungan naik 10,69 persen menjadi Rp339 triliun, giro tumbuh 41,37 persen menjadi Rp335,9 triliun, dan kontribusi perusahaan anak tumbuh pesat 92,35 persen menjadi Rp233,5 triliun.


Namun, deposito tercatat turun 1,36 persen menjadi Rp272,9 triliun. Atas kinerja tersebut, aset Bank Mandiri tumbuh 10,83 persen (yoy) dari Rp1.320 triliun menjadi Rp1.584 triliun.

Check Also

Bank BTN Kenalkan Super Apps Bale Dukung Program 3 Juta Rumah

MarketNews.id- PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), meningkatkan layanan dengan mulai mengenalkan Super Apps Bale …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *