Home / Korporasi / BUMN / Kinerja Bank BTN Kuartal III, DPK Tumbuh 18,7 Persen

Kinerja Bank BTN Kuartal III, DPK Tumbuh 18,7 Persen

Marketnews.id Di tengah pendemi Covid-19 yang masih terus berlangsung, Bank Tabungan Negara (BBTN) masih berhasil membukukan peningkatan dana pihak ketiga hingga 18,7 persen. Peningkatan DPK ini juga dialami oleh Bank milik pemerintah. Manajemen berharap capaian positif lainnya akan terus dipacu.

Meskipun sejak awal kuartal kedua tahun ini industri perbankan nasional dibayangi isu kekurangan likuiditas akibat kondisi pandemi Covid-19, namun hingga akhir kuartal III-2020 tingkat likuiditas PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) terjaga positif,


Direktur Utama BBTN, Pahala Nugraha Mansury menyebutkan, catatan kinerja positif Bank BTN di kuartal III-2020 tercermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 18,7 persen ( year-on-year ). Pada Kuartal III-2019 besaran DPK BBTN mencapai Rp230,35 triliun.


“Kondisi pandemi ini menjadi momentum bagi kami untuk terus berinovasi dan menggelar perbaikan, sehingga dapat tetap mencatatkan kinerja positif. Secara keseluruhan, kinerja kami saat ini sesuai dengan rencana target yang kami canangkan,” kata Pahala dalam keterangan pers BBTN, Jakarta, Kamis (8/10).


Dia mengungkapkan, kondisi likuiditas BBTN yang terjaga juga ditunjukkan oleh posisi  loan to deposit ratio  (LDR) yang berada di level 93,26 persen per September 2020. Pahala mengatakan, Bank BTN tetap memerhatikan asas kehati-hatian dalam penyaluran kredit, sehingga dapat menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) netto di level 2,26 persen per September 2020.


Lebih jauh Pahala menyebutkan, per Kuartal III-2020 BBTN sudah menyalurkan dana negara untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp18,15 triliun kepada 60 ribu debitur. Penempatan dana pemerintah ke BBTN untuk program PEN ini senilai Rp5 triliun, selanjutnya pemerintah kembali mempercaya Bank BTN untuk kembali mendapatkan dana Rp5 triliun.


Lebih lanjut Pahala mengatakan, Bank BTN telah mendapatkan berbagai sertifikasi terkait komitmen perseroan yang mengedepankan Good Corporate Governance (GCG), seperti SNI ISO37001:2016 dalam bidang kredit komersial dan pengadaan. ISO37001:2016 merupakan standar internasional yang mengatur Sistem Manajemen Anti Penyuapan.


Sertifikasi tersebut menegaskan komitmen dan kepatuhan Bank BTN terhadap implementasi Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, kata Pahala.


“Sertifikat SNI ISO37001:2016 sangat berarti bagi Bank BTN dalam melakukan transformasi perusahaan menuju The Best Mortgage Bank in South East Asia yang kami targetkan pada tahun 2025,” imbuhnya.

Check Also

Senada Gubernur DKI Jakarta, Bank DKI Pastikan Data Dan Nasabah Tetap Aman

MarketNews.id– Bank DKI memastikan dana dan data nasabah tetap aman. Pernyataan ini sejalan dengan apa …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *