Marketnews.id Dalam beberapa pekan terakhir Bursa Efek Indonesia (BEI), acap mengingatkan dan bahkan menghentikan sementara perdagangan saham yang mengalami peningkatan atau penurunan harga secara tidak wajar. Setelah dihentikan sementara perdagangan sahamnya, manajemen perusahaan melakukan public expose, untuk menjelaskan kondisi terkini perusahaan.
PT Sky Energy Indonesia Tbk. akan melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue dengan target dana Rp99 miliar.
Komisaris Independen Sky Energy Indonesia Christopher Liawan mengungkapkan perseroan akan menerbitkan 199 juta lembar saham baru lewat rights issue. Harga pelaksanaan yang dibanderol oleh perseroan Rp500 per lembar.
Untuk menjalankan aksi korporasi itu, Christopher mengungkapkan akan meminta izin rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 2 Oktober 2020
“Target dana yang diperoleh Rp99 miliar,” ujarnya dalam paparan publik secara virtual, Selasa (22/9/2020).
Dia mengatakan dana yang dihimpun dari rights issue akan digunakan untuk modal kerja. Kebutuhan itu sehubungan dengan selesainya pabrik kedua di Cisalak, Depok, yang akan segera beroperasi.
“Kami harapkan dari masyarakat yang akan mengambil saham melalui rights issue,” jelasnya.
Seperti diketahui, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan emiten berkode saham JSKY itu di pasar reguler dan tunai mulai sesi I perdagangan 21 September 2020. Kebijakan itu diambil setelah harga saham meningkat secara signifikan.
Suspensi itu dilakukan selang 3 hari setelah BEI membuka kembali perdagangan saham JSKY pada 18 September 2020. Bursa juga telah menggembok saham perseroan sehari sebelumnya karena meningkat signifikan.
Harga saham JSKY parkir di level Rp296 sebelum suspensi mulai 21 September 2020. Pergerakan harga saham naik 279,49 persen dalam sebulan terakhir.