MarketNews.id-Buat perusahaan publik apalagi dengan entitas sebagai BUMN, meraih pinjaman perbankan relatif lebih mudah. Apalagi, perusahaan tersebut dijamin oleh induk usaha yang juga berstatus BUMN.
PT PP Presisi BUMN karya yang banyak mendukung bisnis konstruksi dan properti meraih pinjaman dan penambahan agunan dari Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan total nilai Rp1,78 Triliun.
Entitas PT PP Presisi Tbk (PPRE) memperoleh fasilitas pinjaman serta penambahan agunan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan total nilai Rp1,78 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, Rabu 15 Oktober 2025, fasilitas tersebut terdiri atas pinjaman senilai Rp872,5 miliar dan penambahan agunan senilai Rp910 miliar.
Agunan tersebut meliputi aset tetap (fixed asset), piutang usaha, aset tidak tetap (non-fixed asset), serta jaminan pribadi yang diikat melalui akta personal guarantee.
Rincian pinjaman yang diterima oleh PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA) sebagai anak usaha PPRE, mencakup kredit modal kerja revolving sebesar Rp82,5 miliar dengan tenor 12 bulan, berlaku sejak 26 April 2025 hingga 25 April 2026, dengan bunga 8,25 persen per tahun.
Selain itu, LMA juga memperoleh kredit modal kerja non-revolving senilai Rp250 miliar dengan bunga 8,25 persen per tahun dan jangka waktu hingga 28 Februari 2027.
Manajemen menjelaskan, fasilitas kredit tersebut akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja, penerbitan bank guarantee uang muka atau pemeliharaan proyek, serta pengadaan alat berat dan kendaraan operasional.
Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2024, ekuitas PT Lancarjaya Mandiri Abadi tercatat sebesar Rp1,97 triliun. Dengan demikian, nilai pinjaman yang diterima melebihi 20 persen dari total ekuitas, sehingga dikategorikan sebagai transaksi material sesuai ketentuan yang berlaku.
M Rizki A