Home / Korporasi / BUMN / Danantara Targetkan Raih Dividen USD10 Miliar Dalam Lima Tahun

Danantara Targetkan Raih Dividen USD10 Miliar Dalam Lima Tahun

MarketNews. Inilah beberapa langkah Danantara dalam lima tahun ke depan guna memberdayakan potensi yang dimilik. Jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Akan dirampingkan jumlahnya tinggal sekitar 200 perusahan saja.

Danantarapun akan memperluas investasi global melalui kemitraan dengan lembaga investasi dari Qatar, China dan Arab Saudi. Akan banyak kendala dan tantangan lantaran akan menghadapi banyak pihak termasuk karyawan BUMN.

Dana kekayaan negara Indonesia, Danantara, menargetkan perolehan dividen hingga USD10 miliar dalam lima tahun ke depan, seiring langkah pemerintah melakukan reformasi besar-besaran terhadap badan usaha milik negara ( BUMN ), kata CEO Rosan Roeslani dalam konferensi Forbes CEO Global di Jakarta, Selasa 14 Oktober 2025.

“Dalam lima tahun ke depan, saya melihat Danantara akan menjadi jauh lebih besar, kuat, dan gesit,” ujar Rosan. “Kami berupaya memangkas jumlah BUMN dari sekitar 1.000 menjadi hanya sedikit di atas 200. Fokus kami bukan hanya pada Danantara sendiri, tetapi juga pada dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas sambil tetap menghasilkan imbal hasil yang kuat.”

Menurut Rosan, peningkatan kinerja BUMN berpotensi mendorong dividen hingga USD 7-10 miliar dalam lima tahun mendatang, yang akan memberikan tambahan modal bagi Danantara untuk berinvestasi di dalam dan luar negeri.

Saat ini, Danantara mengelola aset senilai USD 1 triliun yang berasal dari puluhan BUMN , dan tahun ini diharapkan menerima sekitar USD 7 miliar dalam bentuk dividen.

Dalam lima tahun, investasi ekuitas diproyeksikan mencapai USD 40 miliar, dan dengan leverage empat hingga lima kali lipat, kapasitas investasinya bisa meningkat menjadi USD 200-250 miliar.

Danantara juga memperluas jangkauan globalnya melalui kerja sama dengan lembaga investasi internasional, termasuk Qatar Investment Authority, China Investment Corporation, dan Public Investment Fund milik Arab Saudi.

Presiden Prabowo Subianto, menjadikan restrukturisasi BUMN sebagai pilar utama reformasi tata kelola pemerintahannya, dengan tujuan meningkatkan efisiensi, menyederhanakan operasi, serta memaksimalkan nilai ekonomi dari perusahaan-perusahaan milik negara yang berperan besar dalam perekonomian nasional.

Salah satu langkah penting pemerintah adalah membubarkan Kementerian BUMN , dan memberikan kewenangan kepada Danantara untuk mengelola aset serta mengonsolidasikan BUMN yang mengalami kesulitan finansial.

Danantara juga memangkas jumlah komisaris di berbagai BUMN –yang sebelumnya rata-rata mencapai 15 orang–menjadi hanya 5 hingga 7 anggota untuk mempercepat pengambilan keputusan.

Rosan juga menghapus praktik lama seperti “bonus tahun ke-10” bagi para komisaris.
“Semua BUMN harus beroperasi layaknya korporasi dengan tata kelola yang kuat, transparan, dan akuntabel,” tegas Rosan.

“Reformasi ini memang agresif, tetapi sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan memastikan aset negara memberikan manfaat nyata bagi rakyak, pungkas Rosan.

M Rizki A

Check Also

IFG Dukung Tata Kelola Dan Bisnis Berintegritas Melalui Transparansi Informasi Publik

MarketNews.id- Indonesia Financial Group (IFG), menegaskan dukungannya terhadap penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *