MarketNews.id-Bursa Efek Indonesia (BEI), kembali hentikan sementara delapan saham dan satu waran karena lonjakan harga signifikan. Sementara lima saham yang selama ini tersuspensi, kini di lepas kembali.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penguncian sementara (suspensi) terhadap delapan emiten/ saham dan satu seri waran karena terjadi peningkatan harga kumulatif secara signifikan.
Kedelapan saham dan satu waran tersebut yaitu PT RMK Energy Tbk (RMKE), PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN) dan seri II Warannya (TRIN-W2), PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA), PT Samator Indo Gas Tbk (AGII), PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE), PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE), PT Esta Multi Usaha Tbk (ESTA) dan PT Diamond Citra Propertindo Tbk. (DADA).
Mengutip keterbukaan informasi publik BEI, Kamis 9 Oktober 2025 Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono menjelaskan suspensi diperlukan dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor.
Penghentian sementara perdagangan saham tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I hari ini.
Sementara untuk seri waran, suspensi berlaku di seluruh pasar.
Tujuannya untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya.
“Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan,” kata Yulianto dalam keterangannya.
Pada saat yang sama, BEI membuka penguncian sementara (unsuspensi) pada saham PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY), PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) dan PT Multipolar Tbk (MLPL) dan PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ).
Dengan status baru ini, saham dari lima emiten ini dapat ditransaksikan lagi dilakukan mulai sesi I hari ini (8/10) di pasar reguler dan pasar tunai,” katanya.
M Rizki A