Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / BYD Akan Ekspansi Di Subang Smartpolitan, Bakal Dongkrak Harga SSIA

BYD Akan Ekspansi Di Subang Smartpolitan, Bakal Dongkrak Harga SSIA

MarketNews.id- Emiten PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) ketiban durian runtuh di musim hujan. Produsen kendaraan listrik BYD asal China telah memesan tanah seluas lebih dari 200 hektar di Subang Smartpolitan jadi katalis utama untuk membangun pabrik kendaraan listrik dan baterainya.

Sementara pendapatan dari sisi hotel termasuk aset yang dimiliki termasuk reopening paradisius Bali dan potensi monetisasi aset dan aksesibilitas baru jadi prospek tambahan buat SSIA

PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), memutuskan untuk mempertahankan rekomendasi Buy untuk saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), sejalan dengan ekspansi besar-besaran BYD di kawasan industri Subang Smartpolitan.

Berdasarkan riset analis TRIM, Alberto Jonas Kusuma dan Kharel Devin Fielim yang diterbitkan Selasa 7 Oktober 2025, saat ini target harga (TP) SSIA ditetapkan Rp3.600 per saham atau mencerminkan potensi kenaikan 79,1 persen dibandingkan ketika penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp2.010 per saham.

Dalam analisis bertajuk “Anchoring Future Growth” tersebut, Tim Riset TRIM menyoroti ekspansi besar-besaran yang dilakukan BYD di Subang Smartpolitan milik SSIA sebagai katalis utama pertumbuhan jangka panjang.

Tim riset menyampaikan, BYD sebagai produsen kendaraan listrik global sedang merencanakan perluasan lahan hingga total lebih dari 200 hektare di Subang, setelah akuisisi awal seluas 108 hektare pada tahun fiskal 2024. Pabrik baru ini akan menjadi fasilitas terbesar di kawasan tersebut untuk perakitan kendaraan listrik (EV) dan baterai EV.

Tim Riset TRIM memperkirakan, serah terima lahan tambahan seluas 110 hektare akan selesai pada tahun fiskal 2025 dan diharapkan berkontribusi signifikan terhadap penjualan lahan SSIA.

Selain itu, peningkatan permintaan dari industri otomotif dan elektronik diharapkan mampu menjaga momentum penjualan kawasan industri ke depan.

“Kami melihat ekspansi BYD ini menegaskan komitmen jangka panjang terhadap industrialisasi dan pengembangan ekosistem EV di Indonesia melalui Subang Smartpolitan,” tulis Tim Riset Trimegah Sekuritas.

Selain bisnis kawasan industri, TRIM juga menyoroti potensi pemulihan segmen perhotelan SSIA dengan reopening hotel Paradisius Bali (sebelumnya Melia Bali) pada Desember 2025. Dengan peningkatan tingkat okupansi dan tarif kamar, segmen ini diproyeksikan memberikan rebound yang berarti mulai tahun fiskal 2026.

Alberto dan Kharel menyebutkan, valuasi baru untuk TP SSIA senilai Rp3.600 per saham yang didasarkan oleh Price to Earnings Ratio (PER) sebesar 10x terhadap anak usaha konstruksi, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) dan 5-year Discounted Cash Flow (DCF) untuk properti SSIA.

Tim riset TRIM menilai bahwa SSIA memiliki keunggulan strategis melalui tiga faktor utama, yakni kepemilikan lahan yang luas di Subang Smartpolitan hingga 2.700 hektare, peningkatan aksesibilitas melalui pembangunan jalan tol akses Patimban dan monetisasi sejumlah aset tambahan yang masih tinggi.

Namun, Tim Riset TRIM mencatat beberapa risiko, seperti keterlambatan penyerahan lahan kepada tenan, penjualan lahan yang lebih lambat dari perkiraan dan pencapaian yang lebih rendah dari target ekspansi industri.

TRIM tetap meyakini bahwa SSIA tetap menjadi salah satu emiten properti dan infrastruktur dengan potensi upside menarik di pasar modal Indonesia.

M. Rizki A

Check Also

IndoPremier : Pangsa Pasar ASII Naik Jadi 54,5 Persen Di September 2025, BYD Turun 54 Persen

MarketNews.id-Kami belum melihat pemulihan signifikan pada permintaan kendaraan roda empat (4W) maupun roda dua (2W).Kami …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *