MarketNews.id- Uni-Chamr Indonesia (UCID) mengalami penyusutan pendapatan sedalam 14,3 persen secara tahunan menjadi Rp4,269 triliun pada akhir Juni 2025.
Walau beban pokok pendapatan turun 9,8 persen secara tahunan menjadi Rp3,511 triliun. Tapi laba kotor tetap melorot 30,5 persen secara tahunan menjadi Rp755,7 miliar. Bahkan, laba sebelum pajak penghasilan anjlok 96,6 persen secara tahunan sisa Rp11,452 Miliar.
Beban pajak penghasilan memang turun 97,8 persen secara tahunan menjadi Rp17,6 miliar. Tapi emiten popok milik Unicharm Corporation Jepang ini menderita rugi tahun berjalan sedalam Rp6,1 miliar pada akhir Juni 2025. Kondisi memburuk dibanding akhir Juni 2024 yang mencetak laba tahun berjalan Rp255,1 miliar.
Presiden Direktur UCID, Takumi Terakawa melaporkan rugi bersih Rp6,2 miliar pada semester I 2025. Kondisi ini memburuk dibanding semester I 2024 yang meraup laba bersih Rp255,2 miliar.
Dampaknya, saldo laba belum dicadangkan berkurang 1,7 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp4,235 triliun pada akhir Juni 2025.
Pada giliranya, total ekuitas turut menyusut 1,1 persen secara dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp5,79 triliun pada akhir Juni 2025.
Sementara itu, jumlah kewajiban turun 1,5 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp2,749 triliun pada akhir Juni 2025.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan UCID semester I 2025 dengan penelaahan terbatas dikutip Senin 18 Agustus 2025.
Abdul Segara