Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Ini Ulasan Kinerja Astra Internasional Tbk (ASII) Di Semester I 2025

Ini Ulasan Kinerja Astra Internasional Tbk (ASII) Di Semester I 2025

MarketNews.id-Sepanjang Semester I 2025 PT Astra Internasional Tbk (ASII), Catat peningkatan pendapatan sebesar 1,8 Persen Jadi Rp162,8 Triliun. Sedangkan Gross Profit Margin
Alami penurunan tipis dari 22,2 persen jadi 21,3 persen masih stabil diatas 20 persen.

Dari sisi laba bersih yang diperoleh
alami penurunan tipis dari Rp15,8 Triliun semester I tahun lalu jadi Rp15, 5 Triliun atau turun 1,8 persen. Terjadi penurunan tipis di segmen otomotif dan pertambangan, tapi masih diimbangi oleh kenaikan di segmen agribisnis dan jasa keuangan.

Dari sisi operasional, sektor otomotif raih laba bersih Sebesar Rp5, 3 Triliun, alami penurunan sekitar 8 persen. Hal ini terjadi sejalan dengan. Penurunan penjualan mobil nasional sekitar 9 persen.
Sementara dari jasa keuangan, alami peningkatan enam persen Jadi Rp4, 4 Triliun didorong peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen (multipurpose).

Sedangkan dari sektor Heavy equipment, mining dan lainnya raih laba Rp5 Triliun, alami penurunan 15 persen karena adanya penurunan volume produksi dan harga jual yang melemah khususnya untuk batubara.

Sektor Agribisnis berhasil raih laba Rp559 Miliar, naik 4 persen (YoY) karena naiknya volume produksi dan harga CPO.

-Dari sisi bisnis Infrastruktur, berhasil di raih laba Rp636 Miliar atau naik 38 persen (YoY) karena naiknya volume trafik dan tarif jalan tol.

Sementara sektor IT dan properti, berhasil raih laba Rp192 Miliar naik 22 persen (YoY) karena naiknya pendapatan dan margin operasi.

Sepanjang semester I 2025 kelompok, usaha ini telah meluncurkan dua produk mobil tipe baru yakni Rocky hybrid dan Urban Cruiser EV, kemungkinan di 2H25 akan meluncurkan produk baru lagi.

ASII Pada bulan Juni, melalui United Tractors telah membeli 30.6% saham PT. Supreme Energy Sriwijaya (perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi ) senilai Rp501 Miliar.

Sementara pada bulan April, Toyota Motor Asia (singapore) mengakuisisi 40% saham PT. Astra Digital Mobil yang memiliki bisnis jual beli mobil bekas dengan nama OLXmobbil senilai Rp2T.

Selain itu, pada bulan Juli, melalui anak perusahaan dibawah bisnis property PT. Saka Industrial Arjaya mengakuisisi 83.7% saham PT. Mega Manunggal Property (MMLP) namun nilai transaksi tidak dipublish.

Sedangkan dibidang kesehatan, Grup ini akan mengembangkan HMO (Health Maintenance Organization) di segmen bisnis rumah sakitnya dimana sedang dalam tahap percobaan di internal perusahaan.

Selain itu, perusahaan berencana akan mengakuisisi rumah sakit umum (dengan segmen menengah ke atas) hingga tahun 2030 dengan menyiapkan dana USD1Milyar.

Perusahaan meyakini, penjualan mobil akan pulih di semester II 2025, ditopang oleh pengeluaran dan insentif pemerintah dan juga membaiknya daya beli masyarakat, target penjualan mobil tahun ini di +/- 800.000 unit akan tercapai.

Market share ASII yang stabil di atas 50%, juga pertumbuhan penjualan mobil hybrid dan mobil bensin di luar wilayah jabodetabek juga masih kuat menopang penjualan.
Sedangkan bisnis multifinance juga masih akan mencatatkan pertumbuhan didorong oleh jual beli mobil bekas.

Diperkirakan ASII masih akan tetap membagikan dividen dengan payout ratio sebesar 45 – 50 persen.

Valuasi

  • Saham ASII saat ini diperdagangkan di PE 5.9x, sedikit di bawah -1SD rata-rata 5 tahun terakhir sebesar 6.2x (IDR5200/shm). Jika ada pemulihan di sektor otomotif, maka ASII berpotensi re-rating ke mean-nya di 9.4x (IDR7850/shm) lebih.

Muhammad Wafi Head of Research KISI Sekuritas

Check Also

Uni-Chamr Indonesia (UCID) Rugi Bersih Rp6,2 Miliar Di Semester I 2025

MarketNews.id- Uni-Chamr Indonesia (UCID) mengalami penyusutan pendapatan sedalam 14,3 persen secara tahunan menjadi Rp4,269 triliun …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *