Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Transaksi Harian BEI Turun Jadi Rp10,39 Triliun. IHSG Ikut Turun 0,47 Persen

Transaksi Harian BEI Turun Jadi Rp10,39 Triliun. IHSG Ikut Turun 0,47 Persen

MarketNews.id-Sepekan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), berjalan dinamis dan cenderung melemah terlihat dari rata rata transaksi harian yang alami penurunan signifikan hingga 11,76 persen.

Sektor keuangan dan teknologi alami masing masing alami penurunan -1,83 Persen dan -1,09 Persen. Sedangkan sektor Konsumen Siklus dan bahan dasar alami kenaikan masing-masing +3, 24 persen dan +2,8 persen. Performa terbaik dialami saham batubara naik +2,94 persen.

Pekan ini perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 30 Juni-4 Juli 2025, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) hanya Rp10,39 triliun atau anjlok 21 persen dibandingkan sepekan sebelumnya Rp13,15 triliun per hari.

Berdasarkan data perdagangan saham di BEI yang dikutip Jum’at, 4 Juli 2025 rata-rata volume transaksi harian tercatat merosot 12,16 persen menjadi 19,44 miliar saham dari 22,13 miliar saham per hari pada pekan sebelumnya.

Kinerja negatif perdagangan saham selama sepekan terakhir juga tercermin dari data rata-rata frekuensi transaksi harian yang cuma 1,05 juta kali atau melorot 11,76 persen dibandingkan sepekan sebelumnya, yakni 1,19 kali transaksi per hari.

Pada perdagangan Jumat ini, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berakhir di level 6.865 atau mengalami pelemahan 0,47 persen dibandingkan penutupan akhir pekan sebelumnya yang berada di posisi 6.897.

Dengan posisi IHSG yang berakhir di level 6.865, maka saat ini nilai kapitalisasi pasar (market cap) di BEI menjadi Rp12.070 triliun atau lebih rendah 0,23 persen dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya sebesar Rp12.098 triliun.

Pada perdagangan Jumat 4 Juli, investor asing kembali mencatatkan nilai jual bersih (all market) sebesar Rp465,75 miliar, sehingga untuk sepanjang tahun ini net foreign sell di BEI mencapai Rp55,99 triliun.

Sepanjang pekan ini BEI menerima pencatatan lima obligasi dan tiga sukuk oleh lima perusahaan. Pertama, Obligasi Berkelanjutan V Tahap I-2025 senilai Rp500 miliar dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tahap I-2025 senilai Rp500 miliar yang diterbitkan oleh PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR).

Lalu, Obligasi Berkelanjutan II Tahap I-2025 sebesar Rp700 miliar yang diterbitkan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), Obligasi Berkelanjutan IV I-2025 sebesar Rp1,5 triliun yang diterbitkan PT Bank OCBC NISPTbk (NISP) dan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap I-2025 senilai Rp300 miliar yang diterbitkan PT Duta Anggada Realty Tbk (DART).

Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan VI Tahap I-2025 sebesar Rp1 triliun yang diterbitkan PT Indomobil Finance Indonesia.

Kemudian Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I-2025 senilai Rp62,18 miliar yang diterbitkan PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) dan Sukuk Wakalah Bi Alistitsmar Subordinasi I-2025 sebesar Rp300 miliar yang diterbitkan Bank BJB Syariah.

Dengan pencatatan sejumlah surat utang tersebut, maka saat ini jumlah emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sepanjang 2025 sebanyak 74 emisi dari 46 emiten senilai Rp79,28 triliun.

Adapun total emisi obligasi dan sukuk mencapai 629 emisi dengan nilai outstanding Rp491,63 triliun dan USD111,98 juta, yang diterbitkan 138 emiten.

Sementara itu, Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 193 seri sebesar Rp6.337,96 triliun dan USD502,10 juta. Efek Beragun Aset (EBA) tetap sebanyak tujuh emisi, yang totalnya sebesar Rp2,22 triliun.

Check Also

EXCL Alami Rugi Bersih Rp1,222 Triliun Di Semester I 2025

MarketNews.id- XL Smart Telecom Sejahtera (EXCL), membukukan pertumbuhan pendapatan 11,76 persen secara tahunan menjadi Rp19,094 …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *