MarketNews.id- Cisarua Mountain Dairy (CMRY), akan membagikan dividen senilai Rp150 per saham atau dengan besaran yield dividen setara 3,5 persen jika mengacu harga CMRY pada pukul 14.10 Wib, Senin 21 April 2025.
Investor berminat dengan dividen tersebut wajib tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) CMRY pada penutupan bursa tanggal 28 April 2025, atau cum dividen pasar reguler dan negosiasi. Sedangkan cum dividen pasar tunai akan jatuh pada penutupan bursa tanggal 30 April 2025.
CMRY akan mengirim dividen tunai ke Rekening Dana Nasabah(RDN) investor pada tanggal 9 Mei 2025 dengan total pembayaran Rp1,19 triliun. Nilai pembayaran tersebut setara 78,33 persen.
Adapun calon penerima dividen tersebut antara lain Bambang Sutantio dengan porsi 53,56 persen dari total dividen atau Rp595 miliar. Lalu, Axel Sutantio akan menampung 6,77 persen dari total dividen atau setara Rp80,56 miliar.
Berikutnya, Wenzel Sutantio akan menerima 7,08 persen dari total dividen atau setara Rp84,2 miliar. Selanjutnya, Farell Grandisuri Sutantio akan menampung 7,67 persen dari total dividen atau setara Rp91,2 miliar.
Rencana itu hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) CMRY tahun buku 2024 yang diselenggarakan pada tanggal 17 April 2025.
RUPST juga menyepakati sisa laba bersih tahun buku 2024 akan ditambahkan pada Laba Ditahan untuk pengembangan kegiatan usaha perseroan.
Selain itu, RUPS ini menerima dengan baik laporan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana CMRY.
Sebelumnya, CMRY melaporkan yang meraih dana dari investor pasar modal lewat IPO Rp3,655 triliun pada 6 Desember 2021. Tapi setelah 2 tahun, emiten pedagang susu tersebut masih menyimpan dana IPO sebesar Rp2,192 triliun.
Dengan kata lain, emiten milik Bambang Sutantio belum menempatkan 58,3 persen dana IPO sesuai dengan prospektus.
Rinciannya, belanja untuk penambahan kapasitas Rp903.44 miliar; modal kerja operasinal Rp251,06 miliar dan ekpansi saluran distribusi Rp223,001 miliar.
CMRY dalam prospektus menyatakan, akan menggunakan dana IPO untuk belanja modal penambahan kapasitas produksi Rp 1,176 triliun; setoran modal kepada anak usaha, Macroprima Panganutama Rp892,4 miliar; Setoran modal kepada anak usaha, Macrosentra Niagaboga Rp713,93 miliar, dana modal kerja Rp251,06 miliar.
Oleh manajemen CMRY dana IPO senilai Rp2,1 triliun malah ditempatkan pada deposito berjangka hingga surat utang.
Bila dirinci, Deposito berjangka 3 bulan Rp602,5 miliar pada BRI dengan bunga 6,5 persen. Lalu sisanya ditempatkan pada 9 SBN ( Surat Berharga Negara ) dengan bunga 3,85 persen hingga 7 persen.
Abdul Segara