MarketNews.id- Minat perusahaan menggalang dana melalui penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO), terganggu akibat tekanan yang terjadi pada pasar saham.
Fenomena itu disampaikan Direktur Utama Indo Premier Sekuritas (IPOT), Moleonoto The pada saat pencataan saham perdana Medela Potentia (MDLA), Selasa 15 April 2025.
“Banyak perusahaan yang mundurkan rencana IPO melihat kondisi pasar saat ini. Ada yang mau IPO tapi di tawar murah oleh pasar jadi perusahaan tidak mau,” kata dia.
Moleonoto mengaku IPOT ikut terdampak dari kondisi tersebut sehingga belum menerima mandate sebagai penjamin emisi efek.
“Belum ada lagi di pipeline IPO setelah MDLA. Mungkin karena kondisi ekonomi lagi lesu,” kata dia.
Sedangkan BEI melaporkan telah ada 11 perusahaan berhasil mencatatkan saham dengan nilai Rp5,92 triliun sampai dengan 10 April 2025.
Namun BEI masih mencatatkan 32 perusahaan yang tengah menunggu pernyataan efektif pernyataan IPO dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Dari 32 perusahaan tersebut, 12 perusahaan berasal dari perusahaan dengan aset lebih dari Rp250 miliar, 17 perusahaan dengan aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar, dan 3 perusahaan dengan aset kurang dari Rp50 miliar.
Abdul Segara