Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Laba Citra Borneo Utama (CBUT) Alami Penurunan 52,7 Persen Jadi Rp68,186 Miliar Di 2024

Laba Citra Borneo Utama (CBUT) Alami Penurunan 52,7 Persen Jadi Rp68,186 Miliar Di 2024

MarketNews.id-Citra Borneo Utama (CBUT, mengalami penyusutan pendapatan sedalam 5,3 persen secara tahunan menjadi Rp9,766 triliun pada tahun 2024.

Bila dirinci, penjualan anjlok 41,9 persen secara tahunan sisa Rp4,234 triliun. Senasib penjualan palm stearin amblas 49,4 persen secara tahunan sisa Rp861,48 miliar. Demikian juga penjualan asam lemak sawit distilat melorot 40,17 persen secara tahunan menjadi Rp207,17 miliar.

Tapi penjualan minyak inti sawit naik 38,9 persen secara tahunan menjadi Rp396,32 miliar. Senada, penjualan refine bleached and deodorized oil tumbuh 3,4 persen secara tahunan menjadi Rp303,44 miliar. Bahkan penjualan lain lain melonjak 855 persen secara tahunan menjadi Rp3,763 triliun.

Walau beban pokok penjualan turun 4,2 persen secara tahunan menjadi Rp8,619 triliun.Tapi laba kotor  tetap menyusut 12,7 persen secara tahunan menjadi Rp1,146 triliun.

Sedangkan laba usaha anjlok 71,3 persen secara tahunan menjadi Rp89,639 miliar.
Pemicunya, beban usaha  bengkak 5,3 persen secara tahunan menjadi Rp1,056 triliun.

Sejalan, laba sebelum pajak penghasilan longsor 55,6 persen secara tahunan sisa Rp78,409 miliar.

Selanjutnya, Direktur Utama CBUT, Ronny Hertantyo Raharjo melaporkan laba tahun berjalan hanya Rp68,186 miliar pada tahun 2024. Hasil itu anjlok 52,7 persen dibanding tahun 2023 yang mencapai Rp144,24 miliar.  

Dampaknya, laba per saham dasar melorot ke level Rp21,82 per lembar pada akhir tahun 2024. Sedangkan akhir tahun 2023 berada di level Rp46,16 per helai.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan tahun 2024 telah audit emiten pemurnian dan fraksinasi sawit milik Abdul Rasyid AS pada laman BEI, Rabu 12 Maret 2025.

Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 5,8 persen secara tahunan menjadi Rp3,231 triliun pada akhir tahun 2024.

Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 7,4 persen secara tahunan menjadi Rp969,29 miliar pada akhir Desember 2024.

Patut diperhatikan, arus kas digunakan untuk aktivitas operasi mencapai Rp246,57 miliar sepanjang tahun 2024.

Pasalnya, penerimaan dari pelanggan Rp10,201 triliun. Tapi pembayaran kepada pemasok mencapai Rp8,757 triliun. Ditambah pembayaran beban operasi Rp1,742 triliun, pembayaran karyawan Rp33,075 miliar, pembayaran beban keuangan Rp150,55 miliar, pembayaran pajak penghasilan Rp120,29 miliar dan kenaikan piutang lain lain Rp60,122 miliar.

Adapun rasio lancar 141 persen, ROA 1,62 persen, ROE 7,03 persen, dan ebitda terhadap pendapatan 2,76 persen.  

Abdul Segara

Check Also

Pertamina Turunkan Harga Avtur, Diskon Tiket Pelita Air, Pelumas Hingga Promo Hotel Patra Jasa

MarketNews.id- PT Pertamina (Persero), komitmen mendukung kelancaran mudik Idulfitri 2025 yang aman dan lancar. Pertamina …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *