MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id- Fajar Surya Wisesa (FASW), emiten produsen kemasan kertas mengalami penyusutan pendapatan 0,32 persen secara tahunan menjadi Rp7,698 triliun pada tahun 2024.
Pada saat yang sama, beban pokok penjualan bengkak 5,41 persen secara tahunan menjadi Rp8,112 triliun.
Pasalnya, bahan baku digunakan naik 13,06 persen secara tahunan menjadi Rp4,985 triliun. Ditambah biaya fabrikasi yang tumbuh 2,6 persen secara tahunan menjadi Rp2,968 triliun.
Dampaknya, FASW mengalami rugi kotor sedalam Rp414,31 miliar pada akhir tahun 2024. Sedangkan tahun 2023, FASW masih membukukan laba kotor Rp27,904 miliar.
Kian berat, beban lain lain bengkak 17,9 persen secara tahunan menjadi Rp971,34 miliar. Salah satu pos pemberat, beban keuangan naik 19,6 persen secara tahunan menjadi Rp499,25 miliar.
Akibatnya, rugi sebelum pajak penghasilan menukik 74,2 persen secara tahunan menjadi Rp1,385 triliun.
Akhirnya, Presiden Direktur FASW, Yustinus Yusuf Kusumah melaporkan rugi bersih sedalam Rp1,105 triliun pada akhir tahun 2024. Nilai ini menukik 7,68 persen dibanding tahun 2023 yang mencatatkan rugi bersih Rp625,86 miliar.
Sehingga saldo laba berkurang 61,01 persen secara tahunan sisa Rp706,005 miliar. Pada gilirannya angka itu menekan total perseroan sedalam 23,88 persen secara tahunan sisa Rp3,321 triliun pada akhir tahun 2024.
Mengacu laporan keuangan tahun 2024 telah audit FASW terungkap total kewajiban Rp9,43 triliun. Angka tersebut bertambah 14,1 persen dibanding tahun 2023 yang tercatat Rp8,181 triliun,
Patut dicermati, kas bersih digunakan untuk operasional mencapai Rp721,98 miliar sepanjang tahun 2024.
Jika dirinci, penerimaan dari pelanggan hanya Rp8,149 triliun, Tapi pembayaran kepada pemasok mencapai Rp6,751 triliun. ditambah pembayaran operasional lain Rp944,6 miliar, pembayaran kepada karyawan Rp691,6 miliar, dan pembayaran beban keuangan Rp496,4 miliar.
Abdul Segara
