Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / DMAS Catatkan Laba Bersih Rp1,33 Triliun Naik 10,2 Persen Di 2024

DMAS Catatkan Laba Bersih Rp1,33 Triliun Naik 10,2 Persen Di 2024

MarketNews.id- Puradelta Lestari (DMAS) membukukan pendapatan usaha sebesar Rp2,03 triliun, tumbuh sebesar 5,8 persen  dibandingkan dengan pendapatan usaha tahun 2023 sebesar Rp1,92 triliun.

Direktur DMAS, Tondy Suwanto menjelaskan pertumbuhan pendapatan dari sektor industri memiliki andil signifikan dalam capaian perseroan.

“Di tahun 2024, pendapatan dari segmen industri mencapai Rp1,8 triliun, atau sekitar 88,9 persen dari total pendapatan usaha Perseroan,” ujar Tondy Suwanto.

Ia merinci sektor industri, khususnya segmen pusat data , masih menjadi tulang punggung usaha DMAS.

Selain itu, kata dia, sektor hunian di tahun 2024 menyumbang sebesar Rp125,6 miliar atau 6,2 persen dari pendapatan usaha, dan sektor komersial sebesar Rp67,6 miliar atau 3,3 persen dari pendapatan usaha. dan hotel masing-masing berkontribusi sebesar Rp16,5 miliar dan Rp16,2 miliar terhadap pendapatan usaha tahun 2024.

Alhasil DMAS membukukan laba usaha sebesar Rp1,14 triliun, atau tumbuh 5,9 persen dibandingkan laba usaha di tahun sebelumnya sebesar Rp1,08 triliun. Marjin laba usaha di tahun 2024 adalah 56,18 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan marjin laba usaha di tahun sebelumnya sebesar 56,12 persen.

Sedangkan laba bersih sebesar Rp1,33 triliun, atau tumbuh sebesar 10,2 persen dibanding laba bersih di tahun 2023 sebesar Rp1,21 triliun.

Sehingga laba per saham dasar terkerek ke level Rp27,67 per lembar pada akhir Desember 2024. Sedangkan akhir Desember 2023 berada di level Rp25,1 per helai.

Tondy melanjutkan, aset perseroan tercatat Rp8,25 triliun per 31 Desember 2024, lebih tinggi Rp1,54 triliun atau sekitar 22,9 persen dibandingkan dengan aset Perseroan per 31 Desember 2023 yaitu sebesar Rp6,72 triliun.

Posisi kas bersih sebesar Rp1,76 triliun, meningkat Rp732,8 miliar dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2023 sebesar Rp1,03 triliun. Adapun kewajiban tercatat sebesar Rp1,04 triliun hingga akhir tahun 2024.

Abdul Segara

Check Also

KPK Dalami Direksi Hartadinata Abadi Dalam Kasus Investasi Taspen

MarketNews.id- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), memeriksa Direktur  Hartadinata Abadi, Ferriyady Hartadinata dalam kasus dugaan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *