Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Saham Pizza Hut (PZZA) Kembali Diborong Asing Hingga Sentuh ARA

Saham Pizza Hut (PZZA) Kembali Diborong Asing Hingga Sentuh ARA

MarketNews.id-Aksi borong saham yang dilakukan oleh salah satu pemegang PT Srimelati Kencana Tbk (PZZA) –Pemberton Invesment jadi isyarat bahwa pemborong saham akan menjadi salah satu pengendali (PZZA).

Investor institusi asing, Pemberton Investment kembali memborong saham PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) melalui DBS Bank Ltd S/A Pemberton Asian Opportunities Fund.
Pemberton memborong 32 juta saham di harga Rp113 pada 3 Januari 2025.
Dengan demikian, nilai transaksi itu sekitar Rp3,6 miliar.

“Tujuan dari transaksi untuk investasi,” kata Direktur Pemberton Asian Opportunites Fund, Dominic melalui suratnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 6 Januari 2025.

Aksi borong saham PZZA membuat harga saham pemegang lisensi Pizza Hut di Indonesia tersebut melesat tajam. Pada perdagangan hari ini, harga saham menyentuh batas auto rejection atas (ARA) setelah menguat 34,51 persen ke Rp152.
Kenaikan harga saham ini melegakan pemegang saham mengingat saham PZZA tertekan akibat seruan boikot terhadap Pizza Hut.

Dalam setahun terakhir, harga saham PZZA anjlok hampir 60 persen.
Nama Pemberton muncul pertama kali dalam daftar pemegang saham PZZA setelah membeli 40 juta saham perusahaan pada 12 Desember 2024.

Aksi beli itu membuat porsi sahamnya naik dari 4,96 persen menjadi 6,29 persen. Dengan, porsi saham di atas 5 persen, maka Pemberton wajib melaporkan transaksi jual beli saham PZZA.

Sejak saat itu, Pemberton beberapa kali membeli saham PZZA. Dengan transaksi terbaru ini, maka porsi kepemilikan saham fund yang terdaftar di Cayman Island itu naik menjadi 242 juta saham atau 8,01 persen dan menjadikannya sebagai pemegang saham terbesar kedua setelah pengendali, PT Sriboga Raturaya yang dimiliki oleh pengusaha Alwin Arifin.

Check Also

Harga Saham Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) Di Debut Pertama Melambung 20 Persen

MarketNews.id-Hari ini, Rabu 8 Januari 2025, tiga emiten baru diperdagangkan secara bersamaan di pasar sekunder. …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *