MarketNews.id-
Jasa Marga(JSMR) membukukan pertumbuhan pendapatan 45 persen secara tahunan menjadi Rp20,366 triliun pada akhir September 2024.
Bila dirinci, pendapatan jalan tol naik 30,9 persen secara tahunan menjadi Rp12,741 triliun.
Senada, pendapatan konstruksi melonjak 111,5 persen secara tahunan menjadi Rp6,511 triliun.
Tapi, pendapatan usaha lainnya menyusut 7,4 persen secara tahunan menjadi Rp1,112 triliun.
Walau beban pokok pendapatan bengkak 53,7 persen secara tahunan menjadi Rp12,238 triliun. Tapi laba kotor tetap naik 32,8 persen secara tahunan menjadi Rp8,127 triliun.
Namun, laba usaha amblas 25,1 persen secara tahunan menjadi Rp6,78 triliun. Pasalnya, emiten pengelola jalan tol BUMN ini tidak membukukan lagi keuntungan nilai wajar investasi asosiasi sampai dengan 30 September 2024.
Sedangkan pada periode sama tahun 2023, JSMR meraup keuntungan dari nilai wajar investasi asosiasi Rp4,017 triliun. Pada periode sama tahun 2023, JSMR meraih keuntungan dari pembelian diskon Rp1,058 triliun.
Sedangkan periode sama tahun ini nihil.
Senasib, laba sebelum pajak penghasilan anjlok 42,6 persen secara tahunan menjadi Rp3,895 triliun.
Akhirnya, Direktur Utama JSMR, Subakti Syukur melaporkan laba bersih Rp3,3 triliun sepanjang 9 bulan 2024. Hasil itu merosot 44,06 persen dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai Rp5,974 triliun.
Dampaknya, laba per saham melorot ke level Rp454,74 per lembar pada akhir September 2024. Sedangkan akhir September 2023 berada di level Rp823,17 per helai.
Mengacu laporan keuangan kuartal III 2024 tanpa audit,JSMR dikutip Selasa 5 November 2024, tertera kewajiban bertambah 5,7 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp95,698 triliun pada akhir September 2024.
Salah satu pos pendongkraknya, utang bank jangka pendek naik 140,9 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp10,608 triliun pada akhir September 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 43,9 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp56,065 triliun pada akhir September 2024.
Abdul Segara