MarketNews.id-Adhi Commuter Properti (ADPC) mencatatkan arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi sedalam Rp31,297 miliar sepanjang 9 bulan tahun 2024.
Pasalnya, penerimaan dari pelanggan hanya Rp431,89 miliar. Tapi pembayaran kepada pemasok kepada pihak ketiga mencapai Rp440,53 miliar. Ditambah pembayaran kepada karyawan Rp20,87 miliar.
Namun Direktur Utama ADPC, Rizkan Firman melaporkan laba bersih Rp30,253 miliar pada akhir September 2024. Hasil itu tumbuh 15,2 persen dibanding akhir September 2023 yang tercatat Rp26,261 miliar.
Sehingga laba per saham dasar terkerek ke level Rp1,36 per lembar pada akhir September 2024. Sedangkan akhir September 2023 berada di level Rp1,18 per helai.
Padahal pendapatan usaha merosot 2,77 persen secara tahunan menjadi Rp280,22 miliar pada akhir September 2024.
Pemicunya, pendapatan dari lini usaha properti amblas 30,3 persen secara tahunan menjadi Rp117,12 miliar.
Tapi pendapatan dari lini usaha penginapan tumbuh 15,2 persen secara tahunan menjadi Rp94,57 miliar.
Bahkan pendapatan dari kegiatan bersama naik 74,4 persen secara tahunan menjadi Rp66,149 miliar.
Menariknya, beban pokok pendapatan dapat ditekan sedalam 7,1 persen secara tahunan menjadi Rp194,47 miliar sepanjang 9 bulan tahun 2024. Sehingga laba kotor terdongkrak 7,9 persen secara tahunan menjadi Rp85,75 miliar.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2024 tanpa audit emiten properti anak usaha Adhi Karya yang diunggah pada laman BEI dikutip Kamis 17 Oktober 2024.
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 0,71 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp4,098 triliun pada akhir September 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas tumbuh 1,1 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp2,604 triliun pada akhir September 2024.
Abdul Segara