Home / Otoritas / Bank Indonesia / Bank Indonesia (BI) Optimistik Kurs Rupiah Akan Bergerak Menguat

Bank Indonesia (BI) Optimistik Kurs Rupiah Akan Bergerak Menguat

MarketNews.id-Guna menguatkan kurs Rupiah dan instrumen moneter lainnya, Bank Indonesia (BI) akan optimalkan penguatan strategi operasi moneter pro-market.

Caranya melalui optimalisasi instrumen RSBI, SVBI dan SUVBI untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk modal asing dan mendukung penguatan nilai tukar rupiah. Seberapa kuatkan Rupiah yang di harapkan oleh BI?


BI memperkirakan ke depan, nilai tukar Rupiah terus menguat sejalan dengan menariknya imbal hasil, rendahnya inflasi, dan tetap baiknya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Ke depan, seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI , SVBI , dan SUVBI, untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk modal asing dan mendukung penguatan nilai tukar rupiah,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Gubernur, secara virtual, Rabu 18 September 2024.

Perry menegaskan optimalisasi instrumen moneter pro-market, yaitu SRBI , SVBI , dan SUVBI, terus dilakukan dalam rangka penguatan stabilitas nilai tukar rupiah dan pencapaian sasaran inflasi.

“Kebijakan ini juga dimaksudkan untuk mempercepat upaya pendalaman pasar uang dan pasar valas serta mendorong aliran masuk modal asing ke dalam negeri,” ujar Perry.

Hingga 17 September 2024, posisi instrumen SRBI , SVBI , dan SUVBI masing-masing tercatat sebesar Rp918,42 triliun, USD2,95 miliar, dan USD280 juta. Penerbitan SRBI telah mendukung upaya peningkatan aliran masuk portofolio asing ke dalam negeri dan penguatan nilai tukar rupiah.

“Kepemilikan non residen dalam SRBI mencapai Rp246,08 triliun, atau 26,79 persen dari total outstanding,” tambah Perry.

Implementasi Primary Dealer (PD) sejak Mei 2024 juga semakin meningkatkan transaksi SRBI di pasar sekunder dan  repurchase agreement  (repo) antarpelaku pasar, sehingga memperkuat efektivitas instrumen moneter dalam stabilisasi nilai tukar rupiah dan pengendalian inflasi.

BI akan terus mengoptimalkan berbagai inovasi instrumen pro-market, baik dari sisi volume maupun sisi daya tarik imbal hasil.

“Langkah ini perlu didukung kondisi fundamental ekonomi domestik yang kuat, untuk mendorong berlanjutnya aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan domestik,” pungkas Perry.

Sejau ini nilai tukar Rupiah menguat didukung oleh konsistensi bauran kebijakan moneter Bank Indonesia serta meningkatnya aliran masuk modal asing.

Check Also

Garuda Indonesia Jajaki Bergabung Dengan Pelita Air

MarketNews.id- Manajemen Garuda Indonesia (GIAA), mengakui tengah melakukan pembicaraan awal dengan Pelita Air untuk bergabung atau …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *