MarketNews.id-Buat PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), tahun 2024 jadi tahun kebangkitan perusahaan kawasan industri dan properti. Betapa tidak, hingga semester kedua tahun ini SSIA menargetkan pendapatan usaha hingga Rp 5,6 triliun dengan laba sekitar Rp 500 miliar naik, hingga 183 persen dibanding tahun 2023 lalu. Apa saja pendukung SSIA optimistik di tahun ini?
SSIA menyampaikan, kinerja positif penjualan lahan kawasan industri akan terus berlanjut, terlebih lagi dengan adanya rencana masuknya industri advanced manufacturing dan sejumlah industri turunan dari produsen mobil listrik BYD ke Subang Smartpolitan.
Menurut Direktur SSIA, Wilson Effendy, pertumbuhan penjualan lahan di kawasan industri Subang Smartpolitan hingga akhir Semester I-2024 menunjukkan kinerja cemerlang.
“Sudah market ketahui, untuk industrial estate di 2024 ada BYD, kemudian industri motor listrik ada Yadea yang masuk,” katanya saat pelaksanaan Public Expose Live 2024, Kamis 29 Agustus 2024.
Wilson mengungkapkan, kinerja positif hingga paruh pertama tahun ini akan berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, tercermin dari pipeline calon investor yang akan masuk ke Subang Smartpolitan. “Pipeline kami sedang bagus. Ada industri advanced manufacturing , kemudian ada beberapa turunan dari BYD akan masuk,” tegas Wilson.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur SSIA, Johannes Suriadjaja mengatakan, saat ini SSIA mencatat ada sejumlah perusahaan dari berbagai industri yang akan membeli lahan di Subang Smartpolitan.
Dengan demikian, jelas dia, pendapatan perseroan pada tahun depan akan jauh lebih baik dibandingkan dengan realisasi sepanjang tahun ini.
“Target kami tahun ini dari segi pendapatan adalah Rp5,6 triliun. Dari segi profitability, target kami tahun ini adalah Rp500 miliar,” kata Presiden Direktur SSIA, Johannes Suriadjaja.
Menurut VP Head of Investor Relations & Corporate Communications SSIA, Erlin Budiman, pendapatan (konsolidasian) di 2024 ditargetkan Rp5,6 triliun atau meningkat 23 persen (year-on-year).
“Net profit yang sebagian besar datang dari penjulan lahan industri, meningkat hampir tiga kali lipat atau 183 persen menjadi Rp500 miliar dari Rp177 miliar di tahun 2023,” ujarnya.
Erlin mengatakan, SSIA optimistis tiga bisnis utama perseroan mampu berkinerja lebih baik pada tahun ini, khususnya penjualan lahan industri yang sejauh ini menunjukkan siklus meningkat dibandingkan dengan periode 2010-2011.
“Ekspektasi ini berdasarkan hasil positif dari proses Pemilu di 2024,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, perusahaan pengembang kawasan industri dan properti ini juga memutuskan untuk menaikkan target pemasaran di 2024, yakni pada proyek Suryacipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan.
Target pemasaran tersebut dinaikkan dari 65 hektar menjadi 184 hektar atau setara Rp2,2 triliun dalam nilai penjualan.
“Perseroan memproyeksikan pertumbuhan jangka pendek dan menengah SSIA melalui Subang Smartpolitan masih bergantung pada pemain global di bidang manufaktur, teknologi dan lembaga research and development ,” kata Erlin.
Adapun untuk jangka panjang, lanjut Erlin, infrastruktur Subang Smartpolitan akan berkontribusi pada pertumbuhan SSIA melalui layanan yang disediakan untuk penyewa dan publik, seperti penyediaan air bersih, pengelolaan limbah, energi, gas, jalan tol dan layanan telekomunikasitelekomunikasi, pungkas Erlin.