Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / ERAA Kuras Kas Sampai Rp3,1 Triliun Buat Operasional Perusahaan Di Semester I 2024

ERAA Kuras Kas Sampai Rp3,1 Triliun Buat Operasional Perusahaan Di Semester I 2024

MarketNews.id- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) menguras kas bersih yang digunakan guna aktivitas operasi sedalam Rp3,117 triliun sepanjang 6 bulan pertama tahun 2024.

Pasalnya, penerimaan kas dari pelanggan hanya Rp33,135 triliun sepanjang semester I 2024. Tapi pada saat yang sama pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan mencapai Rp34,11 triliun.

Selain itu emiten pedagang alat komunikasi ini harus membayar pajak penghasilan Rp1,873 triliun dan beban bunga Rp281,89 miliar.
Namun masih dapat membukukan laba bersih Rp523,57 miliar pada semester I 2024, atau tumbuh 14,1 persen dibanding periode sama tahun lalu yang tercatat Rp458,66 miliar.

Hasil itu mengerek laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ke level Rp33,17 per lembar pada akhir Juni 2024. Sedangkan akhir Juni 2023 berada di level Rp29,06 per helai.

Direktur Utama ERAA, Budiarto Halim melaporkan penjualan bersih Rp33,116 triliun sepanjang semester 1 2024. Perolehan itu meningkat 14,9 persen dibanding periode sama tahun lalu yang tercatat Rp28,897 triliun.

Penopangnya, penjualan telepon selular dan tablet tumbuh 16,3 persen secara tahunan menjadi Rp27,134 triliun pada akhir Juni 2024. Senada, penjualan aksesoris dan lain lain tumbuh 20,1 persen secara tahunan menjadi Rp3,87 triliun.

Bahkan penjualan komputer dan peralatan elektronik lainnya naik 40,7 persen secara tahunan menjadi Rp1,2 triliun.
Tapi penjualan produk operator telekomunikasi amblas 37,4 persen secara tahunan tersisa Rp897,46 miliar pada akhir Juni 2024.

Walau beban pokok penjualan bengkak 14,3 persen secara tahunan menjadi Rp29,5 triliun pada semester 1 2024. Tapi laba kotor tetap melambung 16,6 persen secara tahunan menjadi Rp3,5 triliun.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2024 tanpa audit ERAA yang diunggah pada laman BEI, Senin 29 Juli 2024.

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 24,3 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp15,3 triliun pada akhir Juni 2024.
Pada sisi lain, total ekuitas meningkat 4,02 persen dibanding akhir tahun 2023 menjadi Rp8,4 triliun pada akhir Juni 2024.

Abdul Segara

Check Also

Kilang Pertamina Internasional (KPI) Raih Sertifikasi Internasional

MarketNews.id-PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), terus memantapkan langkah menjadi pemimpin transisi penggunaan bahan bakar ramah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *