Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) Alami Kerugian Rp 85,2 Miliar Di 2023, Setelah Raih Laba Bersih Rp275 Miliar Di 2022.

PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) Alami Kerugian Rp 85,2 Miliar Di 2023, Setelah Raih Laba Bersih Rp275 Miliar Di 2022.

MarketNews.id Dalam dunia bisnis, hasil akhir untung atau rugi suatu yang lumrah atau wajar. Yang tidak wajar bila terjadi kerugian yang signifikan sementara faktor penyebab kerugian tidak alami penurunan pendapatan secara ekstrim. Apakah penurunan pendapatan sebanyak 1,87 persen dan turunnya pendapatan lain lain berakibat perusahaan alami kerugian secara signifikan.

Tahun Buku 2023, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) menderita rugi bersih sebesar Rp85,22 miliar, padahal setahun sebelumnya emiten produsen obaat ini mampu membukukan laba bersih Rp275,24 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Jumat 15 Maret 2024, total pendapatan PYFA di sepanjang 2023 tercatat sebesar Rp702,07 miliar atau merosot 1,87 persen dibandingkan dengan perolehan revenue di sepanjang 2022 yang mencapai Rp715,43 miliar.

Seiring dengan penurunan omzet tersebut, PYFA terpantau mampu menekan beban pokok penjualan di 2023 sebesar 12,45 persen (year-on-year) menjadi Rp406,75 miliar, sehingga laba bruto pada tahun lalu menjadi Rp295,32 miliar atau bertumbuh 17,73 persen (y-o-y).

Namun demikian, laba usaha PYFA di sepanjang 2023 tercatat hanya Rp1,88 miliar atau turun 99,46 persen dibanding dengan laba usaha di sepanjang 2022 yang mencapai Rp345,86 miliar.

Amblesnya laba usaha tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan beban penjualan dan pemasaran di 2023 sebesar 7,43 persen (y-o-y) menjadi Rp188,74 miliar. Lalu, beban umum dan administrasi di sepanjang tahun lalu mencapai Rp114,41 miliar atau meningkat 3,3 persen (y-o-y).

Pada pos penghasilan lain-lain (neto) di 2023 hanya tercatat Rp9,59 miliar atau ambles 97,48 persen dibandingkan dengan perolehan di sepanjang 2022 yang sebesar Rp381 miliar. Selain itu, laba selisih kurs (neto) yang dicatatkan PYFA di 2023 juga menurun menjadi Rp78,47 juta dari Rp278,68 juta.

Kinerja keuangan PYFA di sepanjang 2023 semakin tertekan oleh penurunan penghasilan keuangan sebesar 68,21 persen (y-o-y) menjadi Rp1,37 miliar. Sementara itu, beban keuangan di 2023 hanya mampu ditekan 0,68 persen (y-o-y) menjadi Rp86,5 miliar.

Dengan demikian, pada Tahun Buku 2023 perseroan mencatatkan rugi sebelum pajak sebesar Rp83,25 miliar atau berbanding terbalik dengan setahun sebelumnya yang bisa membukukan laba sebelum pajak mencapai Rp263,08 miliar.

Akibat adanya beban pajak penghasilan di 2023 yang sebesar Rp1,98 miliar, maka PYFA mencatatkan rugi tahun berjalan Rp85,23 miliar atau berbanding terbalik dengan Tahun Buku 2022 yang bisa meraih laba tahun berjalan Rp275,47 miliar.

Sementara itu, pada Tahun Buku 2023 PYFA mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp85,22 miliar atau berbanding terbalik dengan Tahun Buku 2022 yang berhasil meraup laba bersih mencapai Rp275,24 miliar.

Per 31 Desember 2023, total liabilitas PYFA tercatat membengkak 7,41 persen (y-o-y) menjadi Rp1,16 triliun, sedangkan jumlah ekuitas hingga akhir Desember 2023 hanya Rp375,06 miliar atau anjlok 15,21 persen (y-o-y).

Check Also

Beroperasinya Batubara Metalurgi Dan Raihan Pendanaan Dari BNI Buat CUAN Diburu

MarketNews.id- Manajemen Petrindo Jaya Kreasi,  emiten perusahaan tambang baru bara milik Prajogo Pangestu menduga kabar …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *