MarketNews.id Keseriusan pemilik baru PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) untuk terus memperbesar BBKP, semakin diperlihatkan oleh Bank asal Korea ini dengan siap menjadi pembeli siaga rights issue yang akan dilakukan BBKP dalam waktu dekat ini.
Right issue yang bakal digelar ini telah mendapat restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setelah pemegang saham perseroan menyetujui rencana right issue yang digelar Nopember tahun lalu. Right issue yang dilakukan oleh BBKP ini jadi rights issue terbesar saat ini yang nilainya nyaris mencapai Rp12 triliun.
Rencana penambahan modal sekitar Rp12 triliun melalui rights issue PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Deputy President Director KB Bukopin, Robby Mondong, menjelaskan penambahan modal ini akan menjadi rights issue terbesar di Indonesia pada awal 2023.
KB Kookmin Bank, yang merupakan bagian dari grup raksasa keuangan Korea, KB Financial Group ( KBFG ), akan bertindak sebagai pembeli siaga dan siap untuk kembali menyuntikkan modal ke BBKP.
Sebelumnya, sejak 2018, KBFG melalui KB Kookmin Bank, menginvestasikan lebih dari Rp10 triliun ke perseroan.
“Dengan didapatkan pernyataan efektif dari OJK ini, Bank KB Bukopin akan dapat segera merealisasikan rights issue sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan,” ujar Robby dalam keterangannya, Senin 8 Mei 2023.
Dia menjelaskan, penambahan modal ini dilakukan untuk menjaga kecukupan modal sesuai regulasi dan mendukung ekspansi bisnis yang berkelanjutan.
Rencana penambahan modal yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 30 November 2022 itu akan dilakukan melalui melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) VII.
Dalam PUT VII ini akan menggunakan skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMTED) atau rights issue dengan menerbitkan saham baru seri B sebanyak 119.999.999.692 lembar.
HMETD akan dibagikan kepada pemegang saham perseroan yang tercatat pada 10 Mei 2023. Setiap satu HMETD dapat digunakan untuk membeli satu saham kelas B dengan membayar harga pelaksanaan Rp100 per saham.
“Dengan asumsi seluruh HMETD dilaksanakan untuk membeli saham, maka perseroan akan memperoleh dana Rp11,99 triliun,” papar dia.
Suntikan modal baru ini diharapkan akan membuat BBKP semakin siap berkompetisi di layanan industri keuangan nasional. Bank KB Bukopin konsisten dalam pengembangan bisnis terutama pada segmen usaha kecil dan menengah (UKM) dan ritel.
Sementara adanya dukungan berupa pengembangan digitalisasi TI diharapkan dalam jangka menengah akan mampu mendorong pertumbuhan bisnis menuju arah yang semakin stabil untuk mencapai profitabilitas yang berkesinambungan.