Home / Otoritas / Bank Indonesia / Sepekan Perdagangan Saham Di BEI, Indeks Terkoreksi 0,45 Persen. Pasar Diperkirakan Masih Cenderung Melemah

Sepekan Perdagangan Saham Di BEI, Indeks Terkoreksi 0,45 Persen. Pasar Diperkirakan Masih Cenderung Melemah

MarketNews.is Melemahnya perdagangan saham dalam beberapa pekan terakhir tidak lepas dari pengaruh pasar global yang masih terus tertekan akibat tekanan inflasi yang tinggi di negara maju, meskipun tekanan tersebut sudah mulai berkurang.

Spekulasi tingkat bunga apakah akan terus dinaikkan oleh FED dan antisipasi pelaku ekonomi terhadap kebijakan suku bunga oleh Bank Indonesia juga menjadi salah satu alasan pasar modal Indonesia ikut terpengaruh terlihat dari terkoreksi nya harga saham berkapitalisasi besar dan termasuk saham perbankan.

Dalam sepekan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau periode 6-10 Februari 2023, rata-rata nilai transaksi harian ( RNTH ) tercatat melorot hingga 9,41 persen menjadi Rp9,72 triliun dari sepekan sebelumnya yang mencapai Rp10,73 triliun per hari.


Berdasarkan data perdagangan Bursa yang dikutip Jum’at 10 Pebruari 2023, penurunan kinerja juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian yang melemah sebesar 3,7 persen menjadi 1.116.417 kali dari sepekan sebelumnya, yakni 1.159.261 kali transaksi per hari.

Namun, rata-rata volume transaksi harian selama sepekan terakhir tercatat mengalami kenaikan 10,31 persen menjadi 20,54 miliar saham dari sepekan sebelumnya yang hanya 18,62 miliar saham per hari.

Sementara itu, posisi Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada penutupan perdagangan akhir pekan ini berada di level 6.880 atau terkoreksi 0,45 persen dibanding akhir pekan sebelumnya di posisi 6.911.

Dengan demikian, nilai kapitalisasi pasar di BEI pada akhir pekan ini menjadi Rp9.489,73 triliun atau menurun 0,22 persen dibanding akhir pekan sebelumnya, Rp9.510,52 triliun.

Pada perdagangan Jumat 10 Pebruari 2023, investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp754,94 miliar. Sedangkan untuk sepanjang tahun ini yang berakhir hingga 10 Februari 2023, investor asing sudah mencatatkan nilai beli bersih Rp1,24 triliun.

Selama sepekan perdagangan, BEI menerima enam perusahaan yang melakukan pencatatan perdana saham, yakni NAYZ, IRSX, VAST, HALO, PACK dan CHIP. Sehingga, pada awal tahun ini sudah terdapat 17 emiten baru yang mencatatkan saham di Bursa.

Selain itu, BEI juga menerima pencatatan dua obligasi dan sukuk, yakni Obligasi Berkelanjutan III Tahap I-2023 sebesar Rp1 triliun yang diterbitkan PT Sinar Mas Multifinance. Lalu, Obligasi Berkelanjutan III Tahap I-2023 senilai Rp1 triliun yang diterbitkan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan Sukuk Wakalah Bi Al-Istitsmar I-2023 senilai Rp1 triliun yang diterbitkan PT CIMB Niaga Auto Finance.

Maka, jumlah emisi obligasi dan sukuk di BEI tahun ini yang berakhir hingga 10 Februari 2023 sebanyak sembilan emisi dari delapan emiten, dengan nilai emisi Rp7 triliun. Sehingga, total obligasi dan sukuk menjadi 515 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp451,87 triliun dan USD47,5 juta yang diterbitkan 125 emiten.

Sementara itu, jumlah Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI sebanyak 187 seri dengan nilai nominal Rp5.391,54 triliun dan USD452,11 juta. Sedangkan, jumlah Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak delapan emisi senilai Rp3,3 triliun.

Check Also

BEI : Sepekan Perdagangan, Indeks Terkoreksi 0,84 Persen Jadi 7.694

MarketNews.id-Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam sepekan terakhir berjalan dengan dinamis. Rata rata …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *