MarketNews.id Rugi selisih kurs selama sembilan bulan pertama tahun ini, jadi penyebab utama anjloknya laba bersih PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT). Akibat depresiasi rupiah, perseroan alami kerugian selisih kurs sebesar Rp 355,17 miliar. Keadaan di atas semakin diperparah dengan beban pajak penghasilan pada periode yang sama sebesar Rp 125,24 miliar. Maka semakin lengkap derita yang dialami emiten Semen ini.
Selama sembilan bulan pertama tahun ini, PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) hanya membukukan laba bersih senilai Rp5,62 miliar atau melorot sebesar 98,32 persen dibanding periode yang sama di 2021 mencapai Rp333,77 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pemilik brand Semen Merah Putih yang dikutip Kamis 10 November 2022, perseroan mampu mencatatkan nilai penjualan per Kuartal III-2022 sebesar Rp6,91 triliun atau melonjak hingga 17,52 persen (year-on-year).
Seiring dengan lonjakan penjualan tersebut, jumlah beban pokok penjualan CMNT selama sembilan bulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp5,02 triliun atau meningkat 20,67 persen. Sehingga, laba bruto per Kuartal III-2022 menjadi Rp1,89 triliun atau masih lebih tinggi dibanding per Kuartal III-2022 yang senilai Rp1,72 triliun.
Sementara itu, laba usaha CMNT per kuartal ketiga tahun ini tercatat senilai Rp868,26 miliar atau mengalami penurunan dibanding periode yang sama di 2021 sebesar Rp892,49 miliar. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh kenaikan beban penjualan dan administrasi sebesar 30,3 persen (y-o-y) menjadi Rp771,56 miliar.
Adapun jumlah laba sebelum pajak penghasilan per Kuartal III-2022 hanya senilai Rp131,17 miliar atau jauh lebih rendah dibanding periode yang sama di 2021 sebesar Rp381,34 miliar. Hal ini terutama dipengaruhi oleh munculnya rugi selisih kurs akibat depresiasi rupiah terhadap dolar AS selama sembilan bulan pertama 2022 yang mencapai Rp355,17 miliar.
Ditambah lagi, beban pajak penghasilan (neto) yang harus dibayarkan CMNT pada Kuartal III-2022 sebesar Rp125,24 miliar. Padahal di periode yang sama 2021 total beban pajak penghasilan (neto) hanya Rp2,31 miliar.
Dengan demikian, laba tahun berjalan yang dibukukan CMNT per kuartal ketiga tahun ini hanya senilai Rp5,93 miliar atau jauh lebih kecil dibanding periode yang sama di 2021 sebesar Rp379,03 miliar. Sedangkan, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per Kuartal III-2022 senilai Rp5,62 miliar atau anjlok 98,32 persen (y-o-y).
Hingga 30 September 2022, Semen Merah Putih bisa menekan jumlah liabilitas menjadi Rp14,48 triliun dari Rp14,59 triliun pada 31 Desember 2021. Namun, total ekuitas perseroan hingga akhir Kuartal III-2022 menurun menjadi Rp3,99 triliun dari posisi per akhir Desember 2021 yang sebesar Rp4,05 triliun.