MarketNews.id Menjual obligasi jadi pilihan menarik buat emiten belakangan ini dalam meraih dana publik guna ekspansi usaha. Masih relatif rendahnya tingkat bunga menjadi alasan mengapa jual obligasi lebih menarik ketimbang cari pendanaan di perbankan atau lembaga keuangan lainnya. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sudah memprediksi pada semester kedua tahun ini, obligasi korporasi jumlahnya lebih besar dibanding obligasi yang dikeluarkan pada semester pertama tahun ini.
Produsen petrokimia terbesar di Indonesia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV tahap I tahun 2022 dengan jumlah pokok hingga Rp 2 triliun. Rencana penerbitan obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV dengan total target dana Rp 8 triliun.
“Dana bersih yang diperoleh perseroan dari hasil obligasi ini akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja, termasuk di antaranya pembelian bahan baku produksi dan biaya operasional untuk kegiatan usaha,” tulis manajemen Chandra Asri dalam keterangan resmi, Rabu 13 Juli 2022.
Manajemen Chandra Asri memaparkan, Obligasi Berkelanjutan IV tahap I tahun 2022 ini akan diterbitkan dalam tiga seri, yaitu obligasi seri A, seri B, dan seri C. Obligasi seri A memiliki tenor 5 tahun sejak tanggal emisi, seri B dengan jangka waktu 7 tahun, dan seri C dengan tenor 10 tahun.
Pembayaran bunga obligasi emiten berkode saham TPIA ini akan dilakukan setiap tiga bulan sekali, sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi, terhitung sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 9 November 2022, sedangkan terakhir pada 9 Agustus 2027 untuk seri A, 9 Agustus 2029 untuk seri B, dan 9 Agustus 2032 untuk seri C.
Masa penawaran awal obligasi TPIA akan berlangsung pada 14-20 Juli 2022, dengan perkiraan tanggal efektif pada 29 Juli 2022, dan masa penawaran umum pada 2-4 Agustus 2022.
Selanjutnya, tanggal penjatahan diperkirakan pada 5 Agustus 2022, tanggal pengembalian uang pemesanan 9 Agustus 2022, tanggal distribusi obligasi secara elektronik atau tanggal emisi pada 9 Agustus 2022, dan perkiraan pencatatan ( listing ) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Agustus 2022.
Obligasi ini telah mendapat peringkat AA- dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Untuk memuluskan aksi korporasi ini, emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu tersebut telah menunjuk PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Sementara itu, bertindak sebagai wali amanat adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN).