MarketNews.id Banyak aspek yang perlu dihitung bila saham masuk pasar sekunder. Mulai dari jumlah saham yang dicatatkan hingga pengaruh tim penjamin emisi. Belum lagi sentimen dari pemegang saham publik bila tidak kebagian saham di pasar perdana.
Hari ini tiga emiten baru secara bersamaan mulai diperdagangkan di pasar sekunder. Ketiga emiten yang masuk papan pengembangan ini hingga awal perdagangan sesi kedua harga sahamnya relatif menguat meskipun ada yang masuk zona merah alias alami penurunan dibawah harga perdana.
Pembukaan perdagangan saham hari ini, Jumat 8 Julj 2022 mencatatkan perdana saham PT Cerestar Indonesia Tbk (TRGU) yang langsung bergerak menguat hingga menyentuh titik autorejection atas (ARA) atau menguat 24,76 persen ke level 262.
Sementara itu, harga saham PT ChemStar Indonesia Tbk (CHEM) yang dibuka menguat 20 persen ke posisi 164 sempat berbalik terkoreksi ke level 141 dari harga penawaran 150. Meski akhirnya mampu berbalik ke zona hijau, dengan rentang pergerakan di level 141-190.
Saham PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) yang mampu melesat hingga 12,67 persen ke level 338, juga sempat menyentuh level terendah 286 atau setara dengan pelemahan 11,24 persen dari harga penawaran di level 300.
Hingga pukul 9.40 WIB, TRGU yang berada di titik autorejection atas 262, memiliki frekuensi transaksi sebanyak 2.419 kali dan nilai transaksi sebesar 4,65 miliar. Sedangkan, CHEM bertengger di posisi 168 atau meningkat 12 persen, dengan frekuensi transaksi sebanyak 29.253 kali dan nilai transaksi Rp52,45 miliar.
Lalu, ARKO terpantau berada di posisi 296 atau terkoreksi sebesar 1,33 persen dari harga penawaran. Adapun frekuensi transaksi tercatat sebanyak 12.768 kali dan nilai transaksi mencapai Rp30,34 miliar.
Saat pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO), TRGU menawarkan saham sebanyak 1,5 miliar saham bernilai nominal Rp100 per lembar atau mewakili 18,88 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Harga penawaran umum ditetapkan senilai Rp210 per saham.
Adapun pada pelaksanaan IPO CHEM menawarkan saham sebanyak 500 juta lembar bernilai nominal Rp25 per lembar atau setara dengan 29,41 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Harga penawaran umum senilai Rp150 per saham.
Sedangkan, ARKO menerbitkan sebanyak 608,89 juta saham bernilai nominal Rp25 per saham atau mewakili 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.
Saat penawaran umum dengan harga Rp300 per lembar, saham ARKO mengalami kelebihan permintaan ( oversubscribed ) sebanyak 10,89 kali. Sebagaimana diketahui, sebelumnya jumlah saham ARKO ditawarkan sebanyak 579,9 juta saham.