Marketnews.id Diasumsikan pendemi Covid-19 varian virus Omricon tidak separah virus Covid-19 Delta, dan Pemerintah tidak lakukan pengetatan aktifitas, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) memproyeksikan pertumbuhan pasar semen domestik akan naik sekitar 4-5 persen.
Ditopang kondisi perekonomian yang makin baik, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) optimistis memproyeksikan pasar semen domestik perusahaan dapat tumbuh sekitar 4% sampai dengan 5% tahun ini.
Dalam keterangan resmi , akhir pekan lalu Direktur sekaligus Corporate Secretary INTP, Antonius Marcos, menyebut perseroan memperkirakan estimasi pertumbuhan pasar semen domestik adalah sebesar 4%-5% untuk tahun 2022, demikian juga dengan target pertumbuhan volume domestik perusahaan.
Meskipun memiliki proyeksi pertumbuhan yang positif, INTP juga akan tetap terus memantau perkembangan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga awal tahun 2022. Apalagi, kondisi pandemi di Tanah Air akan sangat berpengaruh terhadap target pertumbuhan yang telah dicanangkan oleh perusahaan saat ini.
“Jika kembali lagi terjadi gelombang Covid-19 yang tinggi sebagaimana telah terjadi di tahun 2021 yang lalu dan pemerintah kembali melakukan PPKM ketat, tentunya ini akan mempengaruhi target pertumbuhan yang kami canangkan tersebut,” jelas Antonius.
Disampaikan juga ada beberapa sentimen positif yang dapat menopang pertumbuhan INTP tahun ini. Seperti realisasi pra-penjualan properti di tahun lalu misalnya, dan juga prospek yang semakin bertumbuh di tahun ini, diharapkan akan membantu pertumbuhan industri semen ke depan.
Terkait nggaran konstruksi pemerintah yang cenderung sama dengan tahun 2021 juga diharapkan dapat menopang lebih cepat laju proyek-proyek yang sudah ada. Antonius juga menyebut bahwa rencana pembangunan ibu kota baru (IKN) di Kalimantan Timur, akan menjadi katalis positif tersendiri, yang dapat memacu pertumbuhan konsumsi semen di tahun ini dan juga tahun-tahun mendatang.
Demi memaksimalkan laju bisnisnya di tahun ini, INTP pun merumuskan sejumlah strategi. Salah satunya adalah pengembangan digital pada bagian penjualan dan juga distribusi.
“Serta implementasi untuk penetrasi pasar yang lebih dalam dan pengurangan biaya beserta sistem distribusi yang lebih efisien,” tambah Antonius.
Hingga saat ini INTP akan terus meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif, mengingat harga batubara yang masih terus melonjak hingga saat ini. Adapun, pada tahun lalu INTP berhasil meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif, dari sebelumnya 9,3% di tahun 2019, naik signifikan menjadi 12,2% di 2021.
Untuk itu INTP menargetkan pertumbuhan sekitar 16%-17% di tahun 2022, yang sejalan juga dengan usaha keberlanjutan (sustainability) perseroan untuk pengurangan emisi CO2.