MarketNews.id Media Investasi dan Pasar Modal
Related Articles
MarketNews.id-Bank Panin (PNBN), membukukan pertumbuhan kredit yang diberikan 0,67 persen secara tahunan menjadi Rp148,6 triliun pada akhir Juni 2025.
Pendapatan bunga pun tumbuh 4 persen secara tahunan menjadi Rp7,8 triliun.Tapi beban bunga naik 13,3 persen secara tahunan menjadi Rp3,4 triliun. Dampaknya pendapatan bunga bersih menyusut 2,2 persen secara tahunan menjadi Rp4,3 triliun.
Menariknya, emiten bank yang didirikan Mu’Min Ali Gunawan dapat menekan beban operasional selain bunga sedalam 6,5 persen secara tahunan menjadi Rp2,56 triliun.
Berapa pos penekan beban antara lain keuntungan dari peningkatan nilai wajar aset keuangan Rp110,9 miliar pada semester I 2025. Pos ini tercatat kerugian Rp135,9 miliar pada semester I 2024. Selain itu, Keuntungan dari penjualan aset keuangan naik 38,1 persen secara tahunan menjadi Rp134,2 miliar.
Sehingga laba operasional terkerek 5,8 persen secara tahunan menjadi level Rp1,82 triliun.Sejalan, laba periode berjalan sebelum pajak meningkat 5,4 persen secara tahunan menjadi Rp1,809 triliun.
Presiden Direktur PNBN, Herwidayatmo melaporkan laba bersih Rp1,38 triliun pada semester I 2025. Nilai itu tumbuh 8,6 persen dibanding semester I 2024 yang tercatat Rp1,27 triliun.
Alhasil, laba bersih per saham merambat ke Rp57,31 per lembar pada akhir Juni 2025. Sedangkan akhir Juni 2024 berada di Rp52,98 per helai.
Laba tersebut turut menambah saldo laba tidak ditentukan penggunaanya 1,01 persen dibanding akhir tahun 2024 menjadi Rp39,8 triliun pada akhir Juni 2025.
Pada sisi lain, Dana Pihak Ketiga meningkat 5,2 persen secara tahunan menjadi menjadi Rp150,9 triliun pada akhir Juni 2025.
Adapun rasio keuangan penting seperti KPMM 35,47 persen; NPL gross 2,81 persen; NPL net 0,71 persen;ROA 1,55 persen;ROE 5,4 persen; NIM 4,23 persen; BOPO 79,84, dan CIR 51,53 persen.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2025 tanpa audit PNBN dikutip, Sabtu 26 Juli 2025.
