Home / Otoritas / Bank Indonesia / Indeks Saham (IHSG ) Diperkirakan Akan Tertekan Dampak Dari Konflik Iran- Israel

Indeks Saham (IHSG ) Diperkirakan Akan Tertekan Dampak Dari Konflik Iran- Israel

MarketNews.id Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) esok hari Selasa 16 April diperkirakan akan alami tekanan.

Indeks saham diperkirakan alami penurunan mengikuti Bursa mancanegara yang alami penurunan sejak pekan lalu akibat memuncaknya konflik Iran-Israel yang semakin memanas pasca serangan drone Iran atas Israel pada Sabtu malam. Harga minyak dunia sudah lebih awal alami peningkatan harga dan kurs rupiah sudah ikut melemah sejak pekan lalu.

Ketegangan geopolitik yang meningkat antara Iran – Israel berpotensi membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia full year 2024 hanya mencapai 4,6 persen – 4,8 persen, apabila terus berkelanjutan.

Ekonom Universitas Indonesia, Bambang Sumantri Bojonegoro, mengatakan, ketegangan geopolitik yang meningkat antara Iran dengan Israel bisa memberikan tekanan yang semakin berat terhadap perekonomian Indonesia.

“Yang pasti kurs rupiah terhadap dolar AS berpotensi semakin melemah, meski ini lebih disebabkan karena dolar AS yang memang menguat terhadap mayoritas mata uang,” kata Bambang dalam webinar IDN Times bertajuk Konflik Israel – Iran, Dampaknya Terhadap Ekonomi RI, Senin 15 April 2024.

Bambang menegaskan dalam situasi politik dan ekonomi dunia yang memburuk, biasanya investor asing akan beralih ke aset aman dan menjauhi aset – aset berisiko termasuk rupiah. “Terutama dolar dan obligasi AS,” ujar Bambang.

Selain itu, surplus kinerja neraca perdagangan Indonesia berpotensi terhenti. Menurut Bambang, kinerja ekspor Indonesia selama ini masih banyak bergantung terhadap komoditas mentah, bukan produk olahan industri manufaktur. “Sehingga kurs rupiah yang merosot tidak serta merta menggenjot kinerja ekspor RI,” jelas Bambang.

Bambang menegaskan pertumbuhan ekonomi RI 2024 kemungkinan besar bisa tetap tumbuh minimal 5 persen secara normal. Namun apabila eskalasi konflik Iran – Israel semakin membesar dan berkepenjangan, dampaknya bisa sangat menantang terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Karena selain bisa menghambat kinerja ekspor Indonesia, konflik ini juga bisa menghambat arus modal masuk ke pasar obligasi kita. Kemungkinan pertumbuhan ekonomi RI full year tahun ini bisa terkoreksi antara 4,6 persen – 4,8 persen,” pungkas Bambang.

Sebelumnya, pada akhir perdagangan pekan lalu, Bursa dunia sudah merespon konflik Iran- Israel. Naiknya harga minyak utama ikut berandil pada penurunan harga saham.

Seperti diketahui Indeks-indeks Wall Street turun tajam pada Jumat 12 April 2024. Hal itu karena tertekan beragamnya sentimen negatif, mulai dari kekhawatiran inflasi, ketegangan geopolitik, hingga pelemahan yang terjadi pada saham bank-bank besar.

Industri Dow Jones Industrial Average terpangkas 475,84 poin (1,24 persen) ditutup pada 37,983.24. Sedangkan S&P 500 anjlok 1,46 persen pada 5.123,41. Sementara itu, Nasdaq Composite turun 1,62 persen pada 16.175,09.

Pada pekan ini, ketiga indeks utama Wall Street tersebut mencatatkan penurunan. S&P 500 jatuh 1,56 persen, dan Dow Jones drop 2,37 persen. Sementara itu, Nasdaq yang padat teknologi turun 0,45 persen orang untuk minggu ini.

Saham JPMorgan Chase turun lebih dari enam persen setelah raksasa perbankan itu membukukan hasil kuartal pertamanya. Bank tersebut mengatakan pendapatan bunga bersih, yang merupakan ukuran utama dari aktivitas pinjaman, sedikit lebih rendah dari perkiraan para analis Wall Street pada tahun 2024.

Ditopang Ketegangan di Timur Tengah
Harga minyak terus naik di tengah laporan bahwa Israel sedang bersiap menghadapi serangan langsung oleh Iran akhir pekan ini, yang merupakan peningkatan ketegangan terbesar di kawasan sejak pecahnya perang Israel-Hamas pada Oktober lalu. Sementara minyak mentah WTI AS ditutup pada US$ 85,66 per barel setelah sempat melonjak di atas US$ 87.

Check Also

Sepekan Perdagangan Saham Di BEI, Indeks Kembali Terkoreksi 0,72 Persen Jadi 7.036

MarketNews.id Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), sepekan ke depan diperkirakan akan semakin ketat …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *