MarketNews.id Proses go private, biasanya diikuti oleh gejolak dari pemegang saham publik yang tidak setuju emiten menjadi perusahaan tertutup atau privat.
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) justru mendapat support pemegang saham publik lantaran harga pembelian kembali saham publik lebih tinggi 34 persen dari rata-rata harga saham META dalam tiga bulan terakhir. Selain itu, buat pemegang saham yang tidak ingin menjual sahamnya tetap diperkenankan menjadi pemegang saham sebagai perusahaan tertutup.
Harga yang disepakati untuk dibeli oleh kembali dari pemegang saham publik sebesar Rp250 per saham atau lebih tinggi 34 persen dari rata rata harga saham META dalam tiga bulan terakhir. Harga yang ditawarkan kepada publik ini cukup menggiurkan buat pemegang saham publik yang sudah pegang saham META sejak dua tahun lalu ke atas dimana harga saham perseroan di posisi sekitar Rp 100 hingga Rp140 per saham.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) menyetujui seluruh mata acara yang meliputi akuisisi perusahaan terkendali, rencana go private perseroan, dan perubahan anggaran dasar.
“Kami telah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham untuk seluruh agenda RUPSLB hari ini, Selasa (19/12/2023),” tulis Head of Corporate Communication & CSR PT Nusantara Infrastructure Tbk Indah D.P. Pertiwi dalam keterangan resminya Rabu 20 Desember 2023.
Indah menambahkan, META juga mengapresiasi Sovereign Wealth Fund (SWF) Pemerintah Singapura melalui GIC Ventures lewat anak usahanya, Warrington Investment Pte Ltd (WIPL), yang kini menjadi bagian untuk memperkuat bisnis perseroan.
Persetujuan para pemegang saham dalam RUPSLB ini alhasil membuat WIPL resmi menjadi investor yang menguasai 33 persen saham perusahaan terkendali META yakni PT Marga Utama Nusantara (MUN) dengan total nilai transaksi Rp 3,31 triliun.
“Dengan masuknya GIC, maka utang akuisisi 40 persen pembelian saham Jalan Layang MBZ akan segera dilunasi. Setelah ini, MUN akan memulai ekspansi membangun Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami dengan nilai investasi Rp 21 triliun,” ucap Indah.
Dampak lainnya, masuknya GIC juga akan membuat laporan keuangan MUN tidak lagi terkonsolidasi ke perseroan. Ke depan, MUN akan menjadi perusahaan tol yang terus berkembang untuk membangun dan mengakuisisi berbagai proyek jalan tol di Indonesia.
Mata acara kedua yang disepakati dalam RUPSLB adalah rencana emiten ini untuk menjadi perusahaan tertutup alias go private. Sejalan dengan itu, harga final tender offer pun dipatok di harga Rp 250 per saham. Harga tersebut merupakan 34 persen lebih premium dari harga rata-rata tertinggi selama perdagangan harian di BEI tiga bulan terakhir.
“Para pemegang saham yang setuju dan ingin menjual sahamnya dapat lanjut ke tahapan tender sesuai harga yang ditawarkan,” sambung Indah.
Adapun mata acara ketiga yang memperoleh persetujuan pemegang saham yaitu perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan rencana go private, termasuk perubahan status META dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup dan perubahan nama perusahaan.
Langkah, META kembali menjadi perusahaan privat, cukup rasional karena Emiten ingin membuat pemegang saham publik senang dengan harga pembelian yang lebih tinggi. Selain itu, emiten mengakui dalam beberapa tahun terakhir tidak memberikan dividen tunai kepada pemegang saham lantaran bisnis emiten padat dengan modal.