MarketNews.id Banyak cara atau strategi investasi yang dilakukan oleh pemegang saham publik atau pengendali untuk merubah atau mengganti portofolio saham yang dimiliki.
Keluarga Jusuf Kalla, sebagai pemegang saham Pengendali PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) jelang tutup tahun ini melakukan aktifitas perdagangan saham yang mereka miliki.
Sejauh transaksi jual beli saham dilakukan di Bursa dan tetap mengacu pada tata cara perdagangan di pasar sekunder atau pasar negoisasi, transaksi yang dilakukan empat orang pemegang saham pengendali BUKK dalam beberapa hari terakhir berjalan dengan tetap mengikuti mekanisme pasar.
Empat pemegang saham pengendali emiten milik keluarga Jusuf Kalla, PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) melakukan jual beli saham BUKK pada 22 Desember 2023.
PT Denaya Cakra Cipta melepas ratusan juta saham. Sedangkan Suhaeli Kalla, Solihin Jusuf Kalla, dan Achmad Kalla meningkatkan jumlah sahamnya di BUKK.
PT Denaya Cakra Cipta yang sebelumnya pemegang saham mayoritas perusahaan, melego sebanyak 815.841.585 saham pada harga Rp1.195 per saham. Dari aksi tersebut, Denaya Cakra Cipta mengantongi dana sebesar Rp974,93 miliar.
“Tujuan transaksi adalah divestasi saham PT Bukaka Teknik Utama Tbk, dengan status kepemilikan langsung,” kata Direktur Utama PT Denaya Cakra Cipta Achmad Kalla, dikutip dari keterbukaan informasi BEI, Rabu 27 Desember 2023.
Setelah transaksi, kepemilikan saham PT Denaya Cakra Cipta di BUKK menyusut menjadi 309.086.415 atau 11,71 persen dari sebelumnya sebanyak 1.124.928.000 saham atau 42,6 persen.
Pada hari yang sama, Suhaeli yang juga komisaris utama perseroan memborong 277.384.781 saham BUKK pada harga Rp1.195 per saham. Dari transaksi ini, dia menggelontorkan dana sebesar Rp331,47 miliar.
Setelah transaksi, kepemilikan sahamnya di BUKK meningkat menjadi 695.563.861 atau 26,34 persen dari sebelumnya 418.179.080 atau 15,84 persen.
Sementara Solihin Jusuf Kalla yang menjabat sebagai komisaris juga membeli sebanyak 269.229.402 saham BUKK pada harga Rp1.195 per saham. Dalam transaksi ini, dia merogoh kocek sebesar Rp321,73 miliar.
Porsi sahamnya di BUKK pun bertambah menjadi 687.814.362 saham atau 26,05 persen setelah transaksi, dari sebelumnya 418.584.960 atau 15,85 persen.
Pengendali lainnya, Achmad Kalla menyerok jumlah dan harga saham yang sama dengan Solihin, sehingga dana yang dikeluarkan dalam transaksi ini mencapai Rp321,73 miliar.
Jumlah saham yang dimilikinya di BUKK setelah transaksi meningkat menjadi 674.951.762 saham atau 25,56 persen dari sebelumnya 405.722.360 saham atau 15,37 persen.
Tujuan transaksi yang dilakukan Suhaelli, Solihin, dan Achmad Kalla adalah investasi, dengan status kepemilikan langsung.
Adapun saat transaksi terjadi, harga saham BUKK berada di kisaran Rp1.035-Rp1.085 per saham. Sementara hari ini, saham BUKK ditutup terkoreksi 65 poin atau 5,99 persen ke Rp1.020 per saham.