Home / Otoritas / Bursa Efek Indonesia / Hingga Akhir 2023, Diharapkan Ada 70 Emiten Baru Tercatat Di BEI

Hingga Akhir 2023, Diharapkan Ada 70 Emiten Baru Tercatat Di BEI

MarketNews.id Meskipun banyak pendapat yang memprediksi tahun 2023 tidak sebaik tahun 2022, tapi di kalangan pasar modal Indonesia justru sebaliknya. Tahun ini pasar modal diharapkan tumbuh lebih besar dibanding tahun 2022 lalu.

Tingginya tingkat bunga, jadi salah satu alasan dunia usaha mencari pendanaan lewat pasar modal via IPO ketimbang pinjaman ke bank. Sinyal ini sudah terlihat dari antrian calon emiten yang saat ini sudah mencapai 50 calon emiten yang siap untuk menjual saham nya di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menyebut, terdapat 50 perusahaan yang sudah berproses menuju penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) hingga Februari 2023.

“Yang membahagiakan kami, setelah 59 IPO di 2022. Sudah ada pipeline (berproses) 50 (perusahaan) di awal tahun 2023, dan sudah 17 IPO (terlaksana) sampai Februari,” ujar Nyoman dalam acara Economic Outlook 2023 yang dipantau di Jakarta, Selasa 14 Pebruari 2023.

Dari 50 perusahaan pipeline IPO tersebut, ia menjelaskan sebanyak 17 perusahaan sudah resmi melantai di bursa pada awal tahun ini dan 33 perusahaan masih mengantre IPO.

Adapun, pihaknya menargetkan terdapat sebanyak 70 instrumen baru di pasar modal Indonesia sepanjang 2023 ini atau naik dari tahun 2022 sebanyak 67 instrumen.

Sebelumnya, sepanjang tahun 2022 terdapat 59 perusahaan yang mencatatkan saham perdana di BEI.
“Waran terstruktur kami ada instrumen baru yang kita harapkan bisa menggairahkan pasar dan investor,” ujar Nyoman.

Dari sisi sektor, ia menjelaskan perusahaan yang sudah dan akan melakukan IPO memberikan sinyal pertumbuhan dari setiap sektornya.
Dengan demikian, pihaknya optimistis pasar modal Tanah Air akan tumbuh positif sepanjang tahun 2023 ditopang oleh pemulihan ekonomi domestik seiring pembukaan pembatasan aktivitas dan meredanya pandemi COVID-19.

“Ada sekitar 13 sektor di BEI, dari berbagai sektor itu bertumbuh tercermin dari representasi jumlah perusahaan tercatat,” ujar Nyoman.

Dalam kesempatan ini, pihaknya juga menargetkan jumlah investor meningkat hingga 35 persen year on year (yoy) sepanjang tahun ini menjadi 13,92 juta investor dari sebelumnya sebanyak 10,31 juta investor pada tahun 2022.

Selain itu, pihaknya menargetkan rata-rata transaksi harian perdagangan di BEI mencapai Rp14,75 triliun per hari, atau naik dari sebelumnya sebesar Rp14,7 triliun per hari.

Sayangnya, untuk target rata rata transaksi harian perdagangan di BEI saat ini masih jauh dari harapan. Hingga pertengahan Pebruari ini, rata rata transaksi harian masih berkisar Rp9 triliun hingga Rp 10 triliun.

Check Also

Pertamina Siap Bangun PLTS Atap Terbesar Di Kilang Balikpapan

MarketNews.id-Sinergi Pertamina Group antara PT Kilang Pertamina Internasional dan Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *